Kategori: News

PETERNAKAN TULUNGAGUNG : Harga Jagung Naik 100%, Peternak Unggas Menjerit

Peternakan Tulungagung diganggu kenaikan harga jagung.

Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Sejumlah peternak ayam di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan kenaikan harga jagung yang mencapai 100%. Jika semula harga jagung hanya Rp3.000/kg, maka kini telah menjadi Rp6.000/kg.

"Kenaikan ini dipicu oleh kelangkaan pasokan jagung di pasaran, sehingga harga melonjak dua kali lipat dari sebelumnya," kata Saiful Huda, peternak ayam petelur di Desa Pakel, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jumat (29/1/2016).

Saiful menduga, kelangkaan pasokan bahan pakan ternak itu disebabkan penurunan produksi jagung secara nasional selama kurun 2015, dampak kemarau panjang. Selain itu, kata dia, penurunan pasokan juga dipengaruhi oleh larangan peredaran jagung impor di pasaran oleh Kementrian Pertanian.

"Informasinya yang saya tahu dari media, jagung impor yang sudah masuk pelabuhan dalam negeri saat ini tertahan di gudang-gudang importir," kata Saiful.

Senada, peternak unggas lain di perbatasan Tulungagung-Kediri, Aminudin mengeluhkan dampak buruk penurunan kualitas pakan terhadap produksi telur ayam ternaknya.

Pakan Bergizi Rendah
Menurut Aminudin, kondisi tersebut tidak bisa dihindarkan saat biaya produksi untuk membeli bahan pakan ternak naik 100% sehingga mereka terpaksa menyiasatinya dengan menggunakan pakan bergizi rendah. "Dua bulan ini para peternak benar-benar mengalami kesulitan jagung," ujarnya.

Padahal, lanjut Aminudin, setiap hari dari sekitar 15.000 ekor ayam yang kini berada di kandangnya membutuhkan sedikitnya tujuh kuintal jagung. Sementara itu, untuk mendapatkan pasokan jagung seperti kondisi normal tidak bisa, Aminudin dan sejumlah peternak unggas akhirnya memilih menggunakan pakan campuran dengan mengurangi komposisi jagung.

"Bagaimana lagi, kondisi tersebut sudah tidak bisa dihindari. Kondisi Ini terjadi tidak pada saya saja namun hampir sama dengan ratusan peternak ayam petelur di Tulungagung," ujarnya.

Langsung ke Petani
Baik Aminudin maupun Saiful Huda mengaku sudah melakukan upaya mendapatkan jagung dengan cara turun langsung ke lapangan guna membeli jagung para petani.

"Itupun hasilnya tidak begitu membantu, karena memang jumlah hasil panen jagung belum bisa memenuhi kebutuhan petani. Kondisi kelangkaan jagung mungkin hanya bisa teratasi jika pemerintah membuka kembali impor jagung yang masih tertahan di pelabuhan," ujarnya.

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

17 jam ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

2 hari ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

2 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

Perluas Akses Pembiayaan untuk Sektor Alih Daya, Pegadaian & ABADI Jalin Kerja Sama Strategis

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan produktif dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.