Kategori: News

RASKIN JATIM : Warga Madiun Minta Raskin Ditukar

Raskin Jatim yang diterima warga Kabupaten Madiun buruk kualitasnya, warga menolak menerimanya.

Madiunpos.com, MADIUN — Warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur terpaksa mengembalikan jatah beras bagi keluarga miskin (raskin) yang mereka terima kepada Bulog karena bermutu buruk dan dinilai tidak layak konsumsi. Mereka berharap Bulog mengganti beras buruk itu dengan beras yang lebih baik.

"Raskin ini akan kami kembalikan ke Bulog karena saat diterima kondisinya berkutu, berbau apek, dan warnanya kekuningan. Pokoknya tidak layak dimakan," ujar Joko Setiono, warga Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu kepada wartawan di Madiun, Jumat (25/9/2015).

Untuk mengembalikannya ke Bulog, warga sengaja mengumpulkan raskin mereka ke kantor kelurahan setempat. Setelah itu, akan dikoordinasikan petugas kelurahan kepada Bulog. "Kami minta Bulog segera mengganti beras kami dengan beras yang kualitasnya lebih baik, karena itu hak kami," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Pemerintah Kelurahan Wungu, Kecamatan Wungu, Soekatman, membenarkan adanya raskin bermutu kurang layak konsumsi yang didistribusikan kepada keluarga penerima jatah raskin di wilayah Wungu. "Kasus ini segera kami tangani dan koordinasikan dengan Pemkab Madiun dan pihak Bulog. Sesuai instruksi dari pemerntah, raskin yang jelek akan diganti," kata Soekatman.

Menurut dia, jumlah warga Kelurahan Wungu yang menerima jatah raskin Jatim itu mencapai 710 rumah tangga sasaran. Raskin yang didistribusikan saat ini adalah jatah untuk bulan September dan Oktober 2015. "Sejauh ini, raskin telah didistribusikan ke enam RT dari 29 RT yang ada di Kelurahan Wungu. Diharapkan segera ditindaklajuti," katanya.

Demi menghindari hal yang sama, pendistribusian raskin ke RT yang belum mendapat jatah akan ditahan terlebih dahulu hingga mendapat gantinya dari Bulog.

Bupati Minta Ganti
Bupati Madiun Muhtarom terkait raskin tidak layak konsumsi itu mengatakan sesuai instruksi dari Bulog dan pemda setempat, raskin yang diterima dalam keadaan kurang bagus dapat dikembalikan untuk diganti dengan beras setara yang kondisinya lebih baik. "Saya akan memerintahkan Bagian Perekonoian untuk melaukan koordinasi dengan Bulog. Selain itu, saya juga meminta Bulog untuk selektif dalam pendistribuain raskin," kata Muhtarom.

Data pemda setempat, raskin Jatim berkualitas buruk sebelumnya pernah beberapa kali diterima warga Kabupaten Madiun. Di antaranya penerima jatah di Kecamatan Pilangkenceng dan Mejayan.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Rahmat Wibisono

Dipublikasikan oleh
Rahmat Wibisono

Berita Terkini

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

2 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

5 hari ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.