Makam Medeleg Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Jombang, yang dikeramatkan warga luar desa (Detikcom/Enggran Eko Budianto)
Madiunpos.com, JOMBANG - Pemerintan desa dan tokoh agama mengimbau masyarakat menghentikan ritual di makam Medeleg yang terkenal angker di Jombang.
Makam di Dusun Medeleg, Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur, ini dikeramatkan sejak 1960-an. Tempat ini hingga kini difungsikan sebagai permakaman umum warga Dusun Bakalan, Tampingan, dan Medeleg.
Para pengunjung dari luar Jombang biasa ritual di bangunan yang mirip dinding sumur. Letaknya di area belakang makam. Tujuan mereka beragam, mulai ingin cepat kaya, naik pangkat, hingga mencari nomor togel.
Baru Lahir, Bayi di Blitar Ditinggal Ibu dan Kakek yang Meninggal karena Covid-19
"Saya imbau masyarakat jangan salah persepsi. Kami ingin orang luar tidak menyalahgunakan sebagai tempat keramat karena tidak ada apa-apanya. Jangan terlalu percaya karena itu musyrik," kata Kepala Desa Tampingmojo, Nurus Sa'adah, kepada wartawan di lokasi, Sabtu (16/1/2021).
Meski begitu, Sa'adah tak kuasa melarang para pengunjung menggelar ritual di makam Medeleg. Terlebih lagi selama ini tidak ada warganya yang merasa terganggu oleh aktivitas ritual di dalam makam.
"Orang-orang saya kira tidak ada yang merasa terganggu karena jauh dari permukiman," ujarnya.
Gedung SD Bakal Disulap Jadi Museum Geopark Lumpur Sidoarjo
Tokoh agama Dusun Medeleg, Abdil Hafid, 64, menjelaskan makam Medeleg selama ini dicap angker hanya oleh warga dari luar Desa Tampingmojo. Warga setempat juga tidak ada yang mengeramatkan makam tersebut.
"Makam ini sebenarnya tidak ada apa-apanya. Hanya orang luar yang mengatakan ini makam paling angker. Padahal tidak ada apa-apanya, makam umum biasa," tegasnya.
Sebagai orang yang paham ilmu agama, Hafid mengimbau masyarakat menghentikan ritual di makam Medeleg. Hal itu agar masyarakat terhindar dari perbuatan musyrik atau menyekutukan Allah SWT.
Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah
"Harapan kami tidak boleh lagi ada ritual karena musyrik. Namun, kami tidak bisa melarang karena mereka tidak meresahkan warga," tandasnya.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More
Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More
This website uses cookies.