Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, Jawa Timur. (inews.id)
Madiunpos.com, JOMBANG -- Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, menerapkan aturan wajib karantina 10 hari bagi santri yang datang. Pengasuh ponpes sudah menyiapkan satu gedung khusus untuk mengisolasi para santri.
Ini merupakan bagian dari pemberlakuan new normal di bidang pendidikan. Selain itu, pengasuh ponpes juga melakukan persiapan lain sesuai protokol Covid-19 sebelum santrinya kembali. Di antaranya, pembuatan pos check point, petugas pemeriksa suhu, penyediaan sarana prasarana cuci tangan hingga penataan kembali asrama santri.
Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Lukman Hakim Mahfudz, mengatakan belum tahu kapan ribuan santrinya diperbolehkan kembali. Saat ini, pihak pesantren masih berkonsentrasi melakukan persiapan-persiapan termasuk menyediakan berbagai fasilitas yang sesuai dengan protokol Covid-19.
Sempat akan Dibuka Hari ini, Objek Wisata di Kabupaten Pacitan Ditutup Lebih Lama
"Kami tidak bisa menentukan kapan santri mulai kembali. Yang bisa kami lakukan mempersiapkan semua ini," katanya, Rabu (17/6/2020).
Dia mengatakan santri yang datang akan menjalani isolasi. Setelah masa isolasi selesai, maka santri menjalani rapid test. Bila hasilnya nonreaktif, maka santri tersebut dapat mengikuti kegiatan belajar di pondok.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memberi lampu hijau kepada pengasuh pondok pesantren untuk menerima kedatangan kembali santri mulai 15 Juli 2020. Namun, sebelum melakukannya, pengasuh ponpes diwajibkan berkoordinasi dengan pemerintah daerah masing-masing.
Bocah Tenggelam di Kalimas Surabaya Akhirnya Ditemukan
Pemerintah Provinisi Jatim sendiri masih berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pengasuh ponpes terkait dimulainya kembali pembelajaran di ponpes. Kegiatan pembelajaran ini akan dilakukan secara bertahap.
“Jadwal kembalinya santri ke pondok pesantren dapat dimulai tanggal 15 Juli 2020. Dilakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi dan kesiapan pondok pesantren masing-masing untuk menerapkan protokol kesehatan. Ponpes harus menaati sepenuhnya hasil koordinasi pengelola pondok pesantren dengan pemerintah kabupaten atau kota dan Forkompimda setempat,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Syarat mutlak ponpes bisa kembali dibuka adalah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Masuki Kota Madiun, Ribuan Pesilat PSHT Langsung Diminta Pulang Oleh Polisi
Lebih jauh Khofifah menjelaskan meski ia memberi lampu hijau, proses kembalinya santri ke ponpes harus dilakukan secara hati-hati. Keselamatan dan kesehatan para santri harus jadi prioritas utama.
Artikel ini telah terbit di Inews.id dengan judul, "Santri yang Kembali ke Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Akan Diisolasi 10 Hari untuk Cegah Covid-19".
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More
Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan produktif dengan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian berhasil meraih penghargaan prestisius “Performance Excellence Award” dalam kategori “Excellence… Read More
This website uses cookies.