Kategori: News

Sidak, Tim Disdag Kota Madiun Tak Temukan Mi Instan Korea Mengandung Babi

Petugas Disdag Kota Madiun tidak menemukan mi instan asal Korea yang mengandung DNA babi.

Madiunpos.com, MADIUN -- Dinas Perdagangan Kota Madiun menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah swalayan di Kota Madiun, Senin (19/6/2017) siang. Sidak ini terkait temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menemukan mi instan asal Korea mengandung fragmen DNA babi.

Ada empat produk yang ditarik BPOM yaitu Samyang (mi instan U-Dong), Samyang (mi instan rasa Kimchi), Nongshim (mi instan Shin Ramyun Black), dan Ottogi (mi instan Yeul Ramen).

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Madiun, Harum Kusumawati, mengatakan bersama Polres Madiun Kota melakukan sidak ketersediaan bahan pokok dan kelayakan makanan dan minuman. Tidak hanya itu, sidak tersebut juga untuk memastikan mi instan asal Korea yang mengandung fragmen DNA babi tidak beredar di Madiun.

Ada dua swalayan yang disidak yaitu Hypermart dan Sri Ratu di Jl. Pahlawan. Dari sidak yang dilakukan, petugas tidak menemukan mi instan seperti yang ditemukan BPOM.

Dia menuturkan ada sejumlah mi instan sejenis yang diminta ditarik lantaran tidak terdapat tulisan halal maupun keterangan peringatan mengandung babi. "Kami tidak menemukan mi instan seperti yang disebutkan BPOM. Tapi, kami menemukan mi dipajang tidak mencantumkan tulisan halal. Kami memintanya untuk ditarik," kata dia.

Divisi Manager Hypermart Madiun, Achmad Hidayatur, menyampaikan telah mengetahui informasi terkait kandungan babi dalam mi instan asal Korea itu. Setelah mendapatkan informasi itu, Achmad langsung memerintahkan agar mie Samyang yang mengandung babi ditarik. "Ada sekitar dua karton berisi 80 bungkus yang ditarik," kata dia.

Selain itu, Hypermart juga menarik sejumlah produk mi asal Korea bermerek Nongshim lantaran tidak ada label halal atau peringatan mengandung babi. "Iya ada mi merek Nongahim yang ditarik karena tidak ada label halalnya," kata dia.

Menurut dia, di Madiun mi asal Korea kurang begitu diminati. Sebagian besar warga Madiun lebih memilih mi instan produksi lokal dibandingkan mi Korea.

Setelah sidak di Hypermart, tim kemudian melakukan sidak di Sri Ratu yang juga berada di Jl. Pahlawan. Di swalayan Sri Ratu, petugas juga tidak menemukan mi asal Korea mengandung babi.

 

Suharsih

Dipublikasikan oleh
Suharsih

Berita Terkini

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

17 jam ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

2 hari ago

Pegadaian Geber Promo via Aplikasi Digital Pegadaian, Cek Cara Dapatkannya

Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More

2 hari ago

Inovasi Emas Pegadaian Buahkan Hasil: Layanan Bank Emas Cetak Kinerja Gemilang

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mencetak pencapaian luar biasa dalam perjalanan transformasi bisnisnya, dengan mencatatkan… Read More

2 minggu ago

Komitmen Kerja Sama Strategis Pegadaian dengan Universitas Indonesia, Ruang Kreatif Kompak Guyub Bahagia Diresmikan

Madiunpos.com, DEPOK – PT Pegadaian terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekosistem pendidikan di Indonesia dengan… Read More

2 minggu ago

Perluas Akses Pembiayaan untuk Sektor Alih Daya, Pegadaian & ABADI Jalin Kerja Sama Strategis

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali memperkuat komitmennya dalam memperluas akses layanan keuangan produktif dengan… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.