Siswa SMPN 4 Kota Madiun menjalani rapid test sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka, Kamis (5/11/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Nadia Azzahra, 15, siswa kelas IX SMPN 2 Kota Madiun, degdegan saat menunggu giliran untuk menjalani rapid test yang diselenggarakan di sekolahnya, Kamis (5/11/2020) pagi. Nadia bersama teman-temannya di SMP tersebut harus menjalani rapid test sebagai syarat utama untuk mengikuti pembelajaran tatap muka.
Dinas Pendidikan Kota Madiun akan mulai memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) untuk kelas VI SD dan IX SMP pada Senin (9/11/2020). Seluruh siswa dan guru yang akan mengikuti PTM diwajibkan menjalani rapid test.
Saat berbincang dengan Madiunpos.com, Nadia mengaku degdegan saat akan menjalani rapid test. Karena ini menjadi pengalaman pertamannya menjalani tes cepat untuk pendeteksian Covid-19 itu.
Murid dan Guru di Kota Madiun Jalani Rapid Test, PTM Dimulai Senin Besok
“Ya ada rasa takut. Kalau ternyata reaktif. Tapi selama ini memang tidak pernah bepergian jauh,” kata warga Jiwan, Kabupaten Madiun itu.
Dia menyambut gembira dengan rencana PTM di sekolah. Selama hampir delapan bulan belajar online di rumah benar-benar membuatnya bosan dan suntuk. Selain itu, pembelajaran juga tidak berjalan efektif.
Dirinya kerap mengalami kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru. Tetapi, karena pembelajaran daring tidak bisa leluasa bertanya kepada guru.
Siswa SMPN 2 lainnya, Galuh Putri, 15, juga mengaku sudah bosan belajar online di rumah. Ia sangat senang ketika ada rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka. Meskipun nantinya ada banyak aturan protokol kesehatan yang harus ditaati.
“Saat di rumah belajar online itu sering dimarahi orang tua. Sering kali, saya sedang belajar tapi dikiranya sedang mainan HP,” kata warga Kelurahan Winongo itu.
Pilot Pesawat F-16 Lanud Iswahjudi Berhasil Pecahkan Rekor 3.000 Jam Terbang
Kepala SMPN 2 Kota Madiun, Suyatmun, menyampaikan jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran tatap muka sebanyak 209 anak. Siswa yang diperbolehkan untuk mengikuti PTM adalah dari kelas IX saja. Sedangkan jenjang kelas yang lain masih belajar online.
“Seluruh siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka harus mengikuti rapid test. Bagi yang belum tidak akan diizinkan untuk mengikuti PTM,” ujarnya.
Suyatmun menuturkan untuk total siswa kelas IX ada sebanyak 269 anak. Tetapi, yang ikut pembelajaran tatap muka hanya 209 anak. Sedangkan 60 anak yang lain tidak mengikuti PTM dan masih belajar online.
Dia menyampaikan 60 anak yang tidak mengikuti PTM tersebut karena orang tuanya tidak setuju. Mereka masih takut anaknya saat mengikuti PTM di tengah pandemi Covid-19.
“Sekolah tidak mempermasalahan untuk orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk ikut PTM. Karena aturannya memang seperti itu, sekolah tidak bisa memaksa,” jelasnya.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.