Stok Hewan Kurban Iduladha 2018 di Tulungagung Berlebih

<p><span><strong>Madiunpos.com, TULUNGAGUNG</strong> -- Stok atau ketersediaan hewan kurban untuk memenuhi kebutuhan lokal di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, selama perayaan Iduladha 2018 mendatang mencukupi bahkan berlebih.</span></p><p><span>"Cukup, sangat cukup. Saya kira tidak perlu mendatangkan hewan kurban dari daerah luar, apalagi impor," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Tulungagung Mulyanto di Tulungagung, Minggu (12/8/2018).</span></p><p><span>Dia menambahkan populasi <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180810/516/933286/orang-gila-masuk-lanud-iswahjudi-magetan-bawa-rp25-juta" title="Orang Gila Masuk Lanud Iswahjudi Magetan Bawa Rp25 Juta">hewan ternak sapi</a> yang tersebar di wilayah Kabupaten Tulungagung saat ini ada sekitar 111.097 ekor, sementara yang siap untuk dipotong sebanyak 10.902 ekor.</span></p><p><span>Sementara itu, tambah Mulyanto, populasi hewan ternak kambing kini sekitar 197.075 ekor dan yang siap untuk dipotong sebanyak 20.103 ekor.</span></p><p><span>"Kalau kebutuhan riil hewan kurban untuk area lokal Tulungagung kami perkirakan 2.100-an ekor sapi dan kambingnya sekitar 11.072 ekor. Kebutuhan kambing biasanya lebih banyak karena [harga] terjangkau," katanya.</span></p><p><span>Menurut Mulyanto, kebutuhan kambing meningkat dibandingkan pada 2017, di mana untuk kambing yang dipotong sekitar 10.066 ekor, dan sapi 1.834 ekor.</span></p><p><span>"Jadi untuk kebutuhan hewan kurban di Tulungagung kami rasa cukup, sehingga tidak perlu mendatangkan sapi maupun kambing dari luar kota/kabupaten lain," katanya.</span></p><p><span>Mulyanto menguraikan jumlah populasi sapi terbesar di Kecamatan Ngantru, Kalidawir, Rejotangan, Ngunut, dan Sumbergempol.</span></p><p><span>Sedangkan populasi kambing ada di hampir seluruh kecamatan di Tulungagung, kecuali kecamatan kota.</span></p><p><span>"Populasi hewan ternak sapi terbesar di wilayah Kalidawir, Rejotangan. Sedangkan untuk kambing hampir di semua kecamatan kecuali wilayah kota," katanya.</span></p><p><span>Soal harga, Mulyanto memaparkan harga daging sapi hidup sejak Januari 2018 terus naik, dari harga Rp42.000 per kilogram kini pada Agustus naik menjadi Rp45.000 per kilogram.</span></p><p><span>Sedangkan untuk hewan kambing harga pada Januari lalu di kisaran Rp50.000 per kilogram dan kini naik menjadi Rp63.000 per kilogram.</span></p><p><span>"Harga sapi dan kambing hidup setiap bulannya mengalami <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180810/516/933323/5-mantan-napi-ikut-pemilu-legislatif-kota-madiun-2019" title="5 Mantan Napi Ikut Pemilu Legislatif Kota Madiun 2019">kenaikan yang cukup signifikan</a>. Hal itu dampak dari tingginya permintaan di pasar," katanya.</span></p><p><span>Mulyanto menegaskan hewan kurban yang dijual di pasar dinyatakan sehat semua.&nbsp;</span><span>Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh sejumlah petugas di setiap pasar hewan.</span></p><p><span>Dia juga meminta setiap petugas kesehatan hewan di masing-masing kecamatan untuk melakukan pemeriksaan hewan di tempat penjualan hewan kurban <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180810/516/933464/kapolda-jatim-imbau-suran-agung-tak-digelar-ini-alasannya" title="Kapolda Jatim Imbau Suran Agung Tak Digelar, Ini Alasannya">di setiap kecamatan</a>.</span></p><p><span>"Di samping itu petugas dilapangan kami perintahkan untuk melakukan pemeriksaan di setiap pasar maupun tempat penjualan hewan kurban di setiap kecamatan," katanya.</span></p><p><span><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></span></p>