Poster Covid-19 (Detik.com)
Madiunpos.com, SIDOARJO -- Pemkab Sidoarjo mengajukan tambahan lima rumah sakit (RS) menjadi RS rujukan Covid-19. Dua RS di antaranya khusus untuk merawat ibu hamil yang terpapar Covid-19.
"Tiga untuk umum dan dua khusus melahirkan dengan total tempat ruang isolasi khusus sebanyak 60 unit," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo, Syaf Satriawarman, kepada wartawan di alun-alun Sidoarjo, seperti dilansir detik.com, Sabtu (4/7/2020).
Syaf mengatakan untuk dua RS rujukan ibu hamil masing-masing memiliki delapan tempat tidur isolasi. Pengajuan rumah sakit rujukan itu dilakukan mengingat jumlah pasien positif Covid-19 di Sidoarjo terus bertambah.
Mendikbud Ingin Permanenkan Pembelajaran Jarak Jauh, Setuju?
Saat ini Sidoarjo sudah mempunyai 5 RS rujukan Covid-19. Yakni RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Mitra Keluarga, RS Citra Medika, dan RS Siti Khodijah. Namun jumlah RS rujukan tersebit dinilai masih kurang. Sementara RS yang diajukan sebagai RS rujukan Covid-19 adalah RS Rahman Rahim, RS Ibu Anak Surya, RS Mawardi, RS Anwar Medika dan RS Aisyiyah Siti Fatimah.
RS rujukan khusus untuk ibu hamil adalah RS Rahman Rahim dan RS Ibu Anak Surya. "Saat ini ada ketentuan baru yakni pasien positif Covid-19 yang di uji swab negatif sekali bisa langsung dipindahkan tanpa menunggu uji swab lanjutan," terang Syaf.
Syaf menambahkan dengan adanya ketentuan baru itu maka bisa mengurangi jumlah pasien positif sampai dengan 40 persen dari total yang ada saat ini. Pihaknya berharap masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, sering cuci tangan, dan juga menjaga jarak.
Unair Surabaya akan Fasilitasi Rapid Test bagi Peserta UTBK
"Kami mengharapkan masyarakat setiap hari harus tetap menjalankan protokol kesehatan, guna menjaga kesehatannya sendiri dan orang lain," jelas Syaf.
Untuk diketahui saat ini data persebaran COVID-19 di Sidoarjo yang terkonfirmasi positif 1.704 orang. Yang masih dirawat di RS 797 orang. Isolasi mandiri 536 orang, meninggal karena positif 117 orang, dan sembuh 254 orang.
PDP sebanyak 815 orang, yang dirawat di RS 458 orang, sembuh 139 orang, yang melakukan isolasi mandiri 156 orang, meninggal karena PDP 62 orang.
Inspektorat Madiun Bentuk Tim untuk Investigasi Beras BPNT Berkutu
Sedangkan ODP sebanyak 1366 orang, yang sedang di rawat di RS 59 orang. Sementara itu yang melakukan isolasi mandiri 159 orang, selesai masa pantau 1144 orang, yang meninggal 4 orang.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
This website uses cookies.