Warga menarik jaring yang telah dipasang di Waduk Dawuhan, Kabupaten Madiun, Sabtu (10/10/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Musim kemarau menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat sekitar Waduk Dawuhan yang ada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Saat musim kemarau, waduk yang berfungsi mengairi area persawahan ini mengering.
Karena kondisi waduk mengering, warga sekitar biasanya memanen ikan yang ada di waduk tersebut. Mereka beralih pekerjaan sebagai nelayanan di waduk yang memiliki luas sekitar 1.273 hektare.
Seperti yang terlihat pada Sabtu (10/10/2020) siang, dua warga sekitar waduk, Sunardi dan Gunawan terlihat sibuk menarik jaring yang telah mereka pasang. Keduanya dengan penuh kesabaran menarik jaring tersebut. Kemudian satu per satu ikan yang menyangkut di jaring akan dimasukkan di dalam wadah.
Innalillahi, Nenek-Nenek di Madiun Meninggal karena Covid-19
Setelah ikan-ikan yang terperangkap dalam jaring terkumpul, kemudian tangkapan itu dibawa ke bawah waduk. Di tempat itu sudah ada warga yang mengantre untuk membeli ikan tangkapan nelayanan musiman ini.
“Ikannya yang kecil-kecil satu kilo [kg],” kata seorang warga yang sedari tadi menunggu tangkapan ikan datang.
Saat berbincang dengan Madiunpos.com, Sunardi menuturkan Waduk Dawuhan ini sudah mulai surut pada Agustus lalu. Sejak itu, setiap hari air waduk berlahan surut hingga kini hanya sisa sekitar 1,5 meter saja.
Warga sekitar pun memanfaatkan kondisi waduk yang telah mengering untuk mencari ikan. Pada awal-awal mengering, dia mengaku bisa mendapatkan ikan hingga 50 kg dalam sehari.
“Awal-awal itu bisa dapat 50 kg. Kadang juga 40 kg, 30 kg. Tetapi sekarang hasil tangkapannya menurun. Ya mungkin karena setiap hari ikannya diambil, jadi sudah habis,” ujarnya.
Pria yang setiap harinya sebagai petani ini menuturkan rutin setiap tahun mencari ikan di Dawuhan saat musim kemarau tiba. Selain untuk menambah penghasilan, mencari ikan ini juga dianggap sebagai hiburan.
Kabar Gembira! Pemkot Madiun Bolehkan PKL Buka Sampai Pukul 24.00 WIB
“Untuk hiburan. Kalau dapat ikan kan senang,” katanya.
Hal senada juga dikatakan Gunawan di sela-sela menarik jaring yang disebar di waduk. Dia menuturkan untuk beberapa hari ini hasil tangkapannya memang sangat sedikit. Sehari tak lebih dari 10 kg. Untuk ikan yang didapat antara lain nila, lele, ikan gabus, hingga ikan tombro.
Ikan-ikan hasil tangkapannya ini biasanya hanya dijual di sekitar waduk saja. Tidak sampai dijual ke pasar.
“Biasanya saat sore hari banyak warga yang datang ke sini untuk membeli ikan tangkapan kami,” ujar dia.
Selain dimanfaatkan untuk mencari ikan, lahan waduk yang mengering juga dimanfaatkan warga untuk menanam padi dan sayuran.
“Ada juga yang menggunakan lahan waduk untuk menanam padi. Itu ditanami ya pada waktu kering kayak gini saja,” ujarnya.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.