Kategori: News

Warga Tuntut Modin Desa Pojok Magetan Dipecat, Gegara Tak Bisa Urus Jenazah & Baca Doa

Madiunpos.com, MAGETAN -- Ratusan warga Desa Pojok, Kecamatan Kawedanan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, kembali melakukan unjuk rasa di kantor desa setempat, Senin (16/10/2023). Warga menuntut supaya Bobby Amanda Arif Pamungkas, 23, dicopot dari jabatannya sebagai Kasi Pelayahah atau modin di Desa Pojok.

Massa melakukan orasi di depan Kantor Desa Pojok. Dalam orasinya, mereka menuntut kepala desa agar segera mengeluarkan surat pemecatan kepada Kasi Pelayanan yang baru, Bobby Amanda Arif Pamungkas.

Warga mengaku kesal, sebab Boby sudah diberi waktu selama satu bulan agar belajar memulasarakan jenazah serta memipin doa dan tahlil. Namun, hingga batas waktu yang diberikan, Bobby tidak kunjung membuktikan kepada masyarakat dan terkesan menghindar.

Aksi sempat memanas ketika warga hendak menemui kepala desa, namun tak kunjung mendapat tanggapan. Setelah menunggu agak lama, akhirnya kepala desa keluar menemui massa aksi.

Baca Juga: Telkom Group Bangun Hyperscale Data Center dengan Energi Terbarukan

“Hari ini tuntutan masyarakat Desa Pojok hanya satu, Mbah Lurah harus membuat surat pemberhentian terhadap kasi pelayanan dengan mencabut SKnya,” ujar perwakilan warga Suprapto, Senin.

Setelah menemui warga, akhirnya Kepala Desa Pojok Dedi Sumedi menerbitkan surat pernyataan yang akan memberhentikan Bobby dari jabatannya sebagai kasi pelayanan atau modin.

“Alhamdulillah Mbah Lurah sudah memenuhi tuntutan masyarakat, kalau selama tujuh hari tidak ditepati kami akan menempuh jalur hukum,” lanjut Suprapto.

Sementara itu, Kepala Desa Pojok Dedi Sumedi mengatakan dirinya mau membuat surat pernyataan itu agar massa aksi segera membubarkan diri. Menurutnya, hak wewenang untuk mencabut SK sepenuhnya ada di Pemkab Magetan.

Baca Juga: Ribuan Orang Daftar PPPK Ponorogo, Ini Formasi Paling Banyak Peminatnya

“Surat yang saya buat tadi bukan berarti saya secara resmi memecat Bobby, karena mencabut SK itu wewenanagnya Pemkab,” ujar Dedi.

Terpisah, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan menyampaikan untuk megamankan demo tersebut pihaknya juga menerjunkan Polisi Wanita (Polwan). Hal itu bertujuan agar Polwan dapat melakukan pendekatan secara persuasif. Diharapkan dalam menyampaikan aspirasi pendemo tetap mempedomani prosedur dan tidak terprovokasi.

“Tugas utama peleton Polwan ini sebagai negosiator dalam aksi unjuk rasa. Tentunya mereka didukung oleh pasukan peleton Dalmas dari Samapta dan cadangan Staf,” terang Kapolres.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

10 jam ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

6 hari ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.