Kategori: News

2018, Tujuh Anak Balita Kota Madiun Alami Gizi Buruk

Madiunpos.com, MADIUN -- Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur, berupaya mewujudkan predikat zero malagizi di wilayah setempat demi mencetak generasi muda berkualitas.

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) Kota Madiun Agung Sulistya Wardani mengatakan permasalahan gizi buruk di wilayahnya masih terjadi, namun jumlahnya sangat kecil.

"Meski kasusnya kecil, kami tetap berupaya maksimal untuk mendapatkan predikat zero malagizi," kata Wardani, di Madiun, Senin (4/3/2019).

Dinkes dan KB Kota Madiun mencatat selama tahun 2018 ditemukan tujuh kasus anak balita mengalami gizi buruk. Jumlah tersebut jika dipersentase angkanya mencapai 0,04 persen dari sebanyak 112.117 jumlah anak balita yang terdata di Kota Madiun.

Adapun, anak yang kurang gizi dapat dilihat dari tanda-tandanya. Di antaranya mengalami kegagalan dalam pertumbuhan. Hal itu dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, atau keduanya yang tidak sesuai dengan umurnya. Sehingga, biasanya anak kurang gizi mempunyai tubuh yang kurus, pendek, atau mengalami keduanya.

Ciri-ciri lainnya adalah anak sangat mudah untuk marah, terlihat lesu, dan menangis berlebihan. Anak juga mengalami kecemasan dan kurang perhatian terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, kulit dan rambut anak kering, bahkan rambut anak rontok.

Guna menekan kasus gizi buruk dan mewujudkan zero malagizi, Dinkes Kota Madiun terus melakukan beberapa upaya preventif. Di antaranya melakukan pemantauan terhadap ibu hamil selama masa kehamilan.

"Mulai hamil sudah ditangani. Jika ada temuan ibu hamil yang kurang gizi, maka ada pemberian makanan tambahan (PMT) sampai masa nifas. Selain itu, mendidik orang tua melalui penyuluhan, dilakukan juga pemberian makanan pada bayi," kata dia.

Pihaknya juga memantau kegiatan penimbangan bayi di posyandu. Sedangkan untuk usia sekolah, secara berkala dilakukan pengecekan kesehatan melalui unit kesehatan sekolah setiap enam bulan sekali.

Wardani meminta para orang tua untuk memperhatikan asupan gizi yang diberikan kepada anak, terlebih anak usia balita. Penuhi makanan dengan gizi seimbang yang terdiri dari empat kelompok makanan utama, yaitu buah-buahan, sayuran, karbohidrat, dan protein.

Untuk, makanan sumber karbohidrat di antaranya adalah nasi, kentang, roti, pasta, dan sereal. Makanan protein, yaitu daging, telur, ayam, ikan, kacang-kacangan, dan produknya. Lalu susu serta produk susu seperti keju dan yoghurt juga bisa diberikan. 

Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 
Rohmah Ermawati

Dipublikasikan oleh
Rohmah Ermawati

Berita Terkini

PT Pegadaian Raih Paritrana Award 2025, Bukti Nyata Komitmen Perlindungan Tenaga Kerja & Keberlanjutan Perusahaan

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menerima penghargaan bergengsi Paritrana Award… Read More

3 hari ago

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

1 minggu ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

1 minggu ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

3 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.