4 Calon Murid SMPN 1 Ponorogo Mundur karena Surat Domisili Tak Sesuai

Sebanyak empat siswa yang mendaftarkan diri masuk ke SMPN 1 Ponorogo mengundurkan diri karena Surat Keterangan Domisili (Suketdom) yang mereka gunakan dalam PPDB 2019 tidak sesuai atau abal-abal.

4 Calon Murid SMPN 1 Ponorogo Mundur karena Surat Domisili Tak Sesuai Ilustrasi pendaftaran peserta didik baru (PPDB). (Solopos-M. Ferri Setiawan)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Sebanyak empat siswa yang mendaftarkan diri masuk ke SMPN 1 Ponorogo mengundurkan diri karena Surat Keterangan Domisili (Suketdom) yang mereka gunakan dalam PPDB 2019 tidak sesuai atau abal-abal.

    "Iya, ada 4 siswa mengundurkan diri. Kalau pihak sekolah tidak berhak mencoret," kata Kepala SMPN 1 Ponorogo Yuli Dwi Astuti saat ditemui di kantor DPRD Ponorogo, Jl. Alun-Alun Timur, Senin (1/7/2019).

    Total Aada 56 calon siswa menggunakan Suketdo) agar bisa masuk ke SMPN 1 Ponorogo dalam PPDB 2019. Menurut Yuli, hasil pertemuan dengan anggota dewan mempertanyakan isi Suketdom yang dikeluarkan RT dari masing-masing calon siswa.

    "Yang mengundurkan diri itu berasal dari Jenangan, Madiun, Mlarak, sama Pacitan," imbuhnya.

    Yuli kemudian mencontohkan Suketdom calon murid asal Pacitan. Menurutnya kedua wali murid yang bersangkutan bekerja dan berdomisili di Pacitan. Jadi tidak sesuai dengan Suketdom yang diajukan ke SMPN 1, sebagai salah satu syarat dalam PPDB.

    "Ini tadi saya menyerahkan data domisili siswa yang 52 anak itu, sama jalur prestasi juga. Biar dikaji oleh anggota dewan seperti apa hasilnya," lanjutnya.

    Meski sudah ada 4 siswa yang mengundurkan diri, SMPN 1 tidak kekurangan pagu. Sebab, ada 2 nomor cadangan yang dipanggil dan diterima. Sedangkan 1 bangku diisi siswa kelas VII yang tidak naik kelas. Sementara 1 bangku tersisa dibiarkan kosong.

    Anggota Komisi D DPRD Ponorogo Budi Purnomo menjelaskan kekurangan dari sistem PPDB SMP adalah tidak adanya komunikasi yang jelas antarinstitusi.

    Ke depan, Dinas Pendidikan diharapkan bisa memakai server khusus untuk kepentingan PPDB. Sehingga hal-hal yang bersifat data, administrasi dan teknik bisa terjaring dengan IT tersebut.

    "Orang menerima data dari server dengan akuntabel bisa dipertanggungjawabkan dan wali murid bisa memilih cadangan sekolah dalam cluster," kata Budi.

    Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.