Air Bengawan Solo Surut, Bojonegoro Tetap Siaga Menghadapi Banjir

Air Bengawan Solo Surut, Bojonegoro Tetap Siaga Menghadapi Banjir Perahu menyeberangkan penumpang melintasi Bengawan Solo, wilayah Bojonegoro, Jatim. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

    WIlayah hilir Bengawan Solo belum aman dari ancaman banjir meski hujan sudah berkurang.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO -- Wilayah Bengawan Solo di hilir yakni Kabupaten Bojonegoro masih belum aman, meski air cenderung surut karena di hulu tidak terjadi banjir.

    "Ketinggian air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur cenderung turun, karena di daerah hulu tidak terjadi banjir," kata Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Budi Indro, Selasa (20/3/2018).

    Sesuai data, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro yang pada Senin (19/3/2018) merangkak naik, berangsur-angsur surut menjadi 12,00 meter pada Selasa pukul 06.00 WIB.

    Begitu pula di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota, ketinggian air pada waktu bersamaan juga di bawah siaga banjir, yakni mencapai 24,75 meter.

    Namun, di hilir Babat, Laren, Karangeneng, dan Kuro di Lamongan masih siaga banjir masing-masing 7,29 meter (siaga I-hijau), 2,29 meter (siaga I-hijau), 5,02 meter (siaga II-kuning) dan 1,93 meter (siaga I-hijau). "Air Bengawan Solo lancar mengalir ke laut," ujar Budi Indro.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro M.Z. Budi Mulyono menyebutkan kondisi Bengawan Solo di daerahnya aman di bawah siaga banjir.

    Meski demikian, menurut dia, BPBD tetap memberlakukan siaga dalam menghadapi ancaman bencana banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor, juga bencana lainnya sampai akhir Maret.

    Pertimbanganya, menurut dia, curah hujan yang terjadi selama Maret tertinggi bisa mencapai 401 milimeter dan berpotensi menimbulkan bencana, baik banjir maupun tanah longsor.

    Data di BPBD menyebutkan kerugian dalam tiga kali banjir luapan Bengawan Solo di daerah setempat termasuk dalam dua kali kejadian banjir bandang mencapai Rp13,1 miliar. Banjir luapan Bengawan Solo terjadi selama kurun waktu Januari sampai 14 Maret 2018 itu melanda 96 desa di 12 kecamatan.

    Daerah yang dilanda banjir luapan Bengawan Solo, antara lain Kecamatan Kota, Dander, Balen, Kanor dan Baureno, dan kecamatan lainnya. Banjir sungai terpanjang di Jawa itu merendam tanaman padi seluas 1.582 hektare dan palawija 299 hektare.

     



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.