ANGGARAN MADIUN : Awal Maret, APBD 2017 Kota Madiun Baru Terserap 6,61%

ANGGARAN MADIUN : Awal Maret, APBD 2017 Kota Madiun Baru Terserap 6,61% Ilustrasi Anggaran Pendapatan dan Belanja (JIBI/Bisnis/Dok.)

    Anggaran Madiun baru terserap Rp70,4 miliar.

    Madiunpos.com, MADIUN -- Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Madiun tahun 2017 hingga awal Maret ini masih minim yakni baru mencapai 6,61 persen atau sekitar Rp70,4 miliar dari total APBD Rp1 triliun.

    Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Madiun mencatat hingga tanggal 10 Maret 2017, serapan APBD setempat baru mencapai Rp70,4 miliar.

    "Kita memang masih minim penyerapan APBD. Idealnya hingga kini sudah mencapai 20 persen," ujar Kepala BPKAD Kota Madiun, Rusdiyanto, di Madiun, kepada wartawan, Rabu (15/3/2017).

    Dia menerangkan dari kekuatan Rp1 triliun tersebut, sebanyak Rp478 miliar di antaranya merupakan jatah belanja tidak langsung, sedangkan Rp587 miliar merupakan belanja langsung.

    Adapun dari jatah belanja tidak langsung sebesar Rp478 miliar tersebut, baru terserap sekitar Rp60,9 miliar atau 12,74 persen. Sedangkan dari jatah belanja langsung sebesar Rp587 miliar, baru terserap sekitar Rp9,5 miliar atau sekitar 1,62 persen saja.

    "Sejauh ini baru belanja pegawai yang telah terpakai. Selain itu, karena proses lelang masih berjalan, sehingga dana yang terserap masih minim," kata dia.

    Rusdiyanto menjelaskan serapan APBD tersebut tergantung dari masing-masing instansi pengguna anggaran. "Masing-masing instansi mempunyai target waktu pencairan untuk setiap kegiatan," tambah dia.

    Meski demikian, pihaknya akan intensif melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap instansi pengguna anggaran agar maksimal dalam penyerapannya hingga akhir tahun mendatang.

    Sementara untuk sisi pendapatan yang ditargetkan mencapai Rp926 miliar, baru terealisasi Rp160 miliar atau 17,34 persen. Rinciannya adalah pendapatan asli daerah (PAD) ditargetkan Rp159 miliar, baru terealisasi Rp22,6 miliar atau 14,21 persen.

    Kemudian pendapatan dari dana perimbangan Rp698 miliar, baru terealisasi Rp132 miliar atau 18,92 persen, dan pendapatan daerah lin-lain yang sah sebesar Rp68,7 miliar, baru terealisasi Rp5,8 miliar atau 8,56 persen.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.