Pasar Malam di Alun-alun Ponorogo. (ANTARA)
Madiunpos.com, PONOROGO -- Kegiatan pasar malam di Alun-alun Ponorogo, Jawa Timur, diperpanjang waktunya. Perpanjangan waktu ini karena mempertimbangan pendapatan asli daerah dan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, mengatakan penambahan waktu penggunaan area alun-alun untuk pasar malam ini karena mempertimbangkan dampak positif terhadap pendapatan asli daerah dari sektor ini. Bukan hanya itu, perpanjangan waktu ini juga untuk mengakomodasi aspirasi pedagang dan masyarakat.
“Kami menampung dan mengakomodasi aspirasi pedagang juga masyarakat untuk perpanjangan masa sewa area alun-alun untuk kegiatan pasar malam,” kata Sugiri, Senin (1/5/2023).
Dia menyampaikan pasar malam ini berdampak positif terhadpa sektor UMKM dan pedagang kecil. Selain itu, keramaian warga yang mencari hiburan dan berbelanja di pasar malam membuat perputaran uang cukup tinggi.
Baca Juga: Puluhan Buruh Madiun Gelar Demo untuk Rayakan May Day: Cabut UU Cipta Kerja!
Selama dua pekan penyelanggaraan pasar malam ini saja menghasilkan uang retribusi senilai Rp300 juta yang masuk ke kas daerah. Pasar malam ini telah dibuka sejak 17 April 2023.
Jika retribusi ini diasumsikan 15 persen dari total omzet uang yang beredar untuk transaksi dalam kurun dua pekan penyelenggaraan pasar malam, estimasi kapital yang dibelanjakan masyarakat dalam kegiatan pasar malam tersebut ditaksir mencapai Rp2 miliar lebih. Riilnya bahkan bisa lebih banyak dan berlipat.
"Seharusnya Minggu malam itu terakhir, tapi kami menerima aspirasi pedagang, kemudian pemudik yang belum pulang ke perantauan. Maka kami tidak keberatan memberi kelonggaran," katanya.
Sugiri juga mengklaim bahwa pasar malam yang digelar di alun-alun tersebut mampu menggerakkan ekonomi mikro setelah sebelumnya dihantam badai Covid-19.
Selain itu, pasar malam juga sebagai obat rindu lantaran selama tiga tahun ke belakang ditiadakan.
Baca Juga: Ramadhan Heppiii di Ponorogo Selesai! Warga Desa Kompak Tambah Berbagai Fasilitas Sosial
"Kalau Lebaran ke Ponorogo itu seperti ada yang kurang jika belum ke pasar malam alun-alun, apalagi untuk para pemudik yang kangen suasana seperti ini," katanya.
Dia menyebut PAD yang didapat dari retribusi pedagang tersebut nantinya masuk ke dalam kas daerah. Potensi ini belum termasuk retribusi hasil dari parkir di kawasan tersebut yang selalu membeludak.
"Ini sesuatu yang baik, artinya ekonomi bergerak dalam rangka mengendalikan inflasi," ujarnya.
Sugiri bakal segera meminta dinas terkait untuk melihat hasil dari retribusi parkir. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak ada kebocoran uang retribusi parkir mengingat potensinya dalam momen seperti saat ini tentu sangat besar. Terlebih target parkir tahun ini mencapai Rp3,3 miliar.
"Parkir mestinya banyak, kalau tidak banyak itu ada apa-apa. Apakah bocor atau tidak ditarik parkir? Maka segera harus diinventarisir," katanya.
Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More
Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
This website uses cookies.