Awas Gelombang Tinggi! Nelayan Tulungagung Diminta Tak Melaut

Para nelayan dan warga di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diimbau mewaspadai fenomena gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 4-6 meter. Mereka juga diminta tidak melaut sampai cuaca stabil untuk menghindari bencana di pesisir Tulungagung.

Awas Gelombang Tinggi! Nelayan Tulungagung Diminta Tak Melaut Gelombang tinggi di Pantai Selatan Jawa. (Istimewa-BPBD Wonogiri)

<p><strong>Madiunpos.com, TULUNGAGUNG</strong> -- Para nelayan dan warga di pesisir selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, diimbau mewaspadai fenomena gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 4-6 meter. Mereka juga&nbsp;<a title="Bulog Akhirnya Bersedia Beli Gula Petani Rp9.700/Kg" href="http://madiun.solopos.com/read/20180726/516/930158/bulog-akhirnya-bersedia-beli-gula-petani-rp9.700kg">diminta tidak</a> melaut sampai cuaca stabil untuk menghindari bencana di pesisir Tulungagung.</p><p><span>"Kami imbau warga di pesisir Pantai Sidem, Popoh, dan Sine agar menjauh dulu dari area bibir pantai. Cuacanya sedang tidak bersahabat," kata Kepala <span>Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung,</span>&nbsp;Suroto, di Tulungagung, Kamis (26/7/2018).</span></p><p><span>Menurut data prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG yang diterima BPBD Tulungagung, cuaca buruk yang memicu gelombang tinggi diprediksi terjadi 22-26 Juli 2018.</span></p><p><span>Setelah itu, gelombang pasang sedikit menurun dengan ketinggian bervariasi, antara 2-6 meter mulai 27-29 Juli 2018.&nbsp;</span>"Selama kondisi belum stabil masyarakat dan nelayan sebaiknya tidak melaut dulu. Demi keselamatan," imbau Suroto.</p><p>Saat ini warga pesisir yang bermukim di dekat pantai Tulungagung masih melakukan <a title="Wanita Madiun Rutin Beri Makan Puluhan Kucing Liar Pakai Uang Sendiri" href="http://madiun.solopos.com/read/20180726/516/930173/wanita-madiun-rutin-beri-makan-puluhan-kucing-liar-pakai-uang-sendiri">kesiagaan</a>. Dua pemukiman nelayan yang melakukan jaga malam bersama adalah warga Dusun Sine di Teluk Sine dan warga Sidem di Pantai Sidem, Teluk Popoh.</p><p><span>Banjir rob sudah beberapa kali masuk ke area pemukiman, dan sebagian merusak properti hunian nelayan yang terbuat semipermanen dari bahan kayu atau bambu.</span></p><p><span>Tak hanya menggenangi permukiman, belasan kapal nelayan dilaporkan rusak, terbalik, karam, atau terempas ke pantai akibat diterjang ombak tinggi berulang-ulang.</span></p><p><span>"Syukurlah, sejauh ini tidak ada korban. Hanya beberapa rumah warga terdampak, tapi tidak parah," katanya.</span></p><p>Sayangnya, BPBD Tulungagung tidak memiliki data soal kerusakan belasan <a title="Cabup Terpilih Madiun Segera Bentuk Tim Transisi" href="http://madiun.solopos.com/read/20180727/516/930355/cabup-terpilih-madiun-segera-bentuk-tim-transisi">kapal nelayan</a>&nbsp;yang karam atau terempas ke tepi pantai akibat tali jangkar yang putus setelah diombang-ambingkan gelombang pasang setinggi 4 meter lebih di dalam area Teluk Popoh maupun Sine.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong>&nbsp;</p>



Editor : Rohmah Ermawati

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.