BANJIR BOJONEGORO : Rp2,5 Miliar Disiapkan untuk Bangun Pintu Pengendali Banjir di Pilanggede

BANJIR BOJONEGORO : Rp2,5 Miliar Disiapkan untuk Bangun Pintu Pengendali Banjir di Pilanggede Bengawan Solo di Bojonegoro. (JIBI/Solopos/Antara/Slamet Agus Sudarmojo)

    Banjir Bojonegoro diantisipasi dengan berbagai cara salah satunya dengan membangun pintu pengendali banjir.

    Solopos.com, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyiapkan anggaran Rp2,5 miliar dalam APBD 2016 untuk membangun pintu pengendali banjir Sungai Bengawan Solo di Desa Pilanggede. Hal itu untuk mengamankan areal pertanian seluas 800 hektare.

    "Selama ini kalau air Bengawan Solo meluap, maka areal persawahan di sejumlah desa terendam banjir, meskipun sudah ada tanggul Bengawan Solo," kata Sekretaris Dinas Pengairan Pemkab Bojonegoro Moch Husin di Bojonegoro, Kamis (10/3/2016).

    Menurut dia, pintu pengendali banjir di Desa Pilanggede akan mampu mengamankan areal pertanian seluas 800 hektare di Desa Pilanggede, Kedungdowo, Sarirejo, dan Lengkong di Kecamatan Kanor.

    "Air luapan Bengawan Solo yang akan masuk ke sungai di desa setempat bisa ditahan dengan menutup pintu pengendali banjir," kata dia.

    Sementara ketika masuk kemarau, pintu ditutup untuk menahan agar air di sungai di sejumlah desa itu tidak terbuang ke Bengawan Solo.

    Bahkan, menurut dia, warga di sejumlah desa di Kecamatan Kanor sudah sepakat akan membangun pompa air yang akan menyedot air dari Bengawan Solo, dimasukkan ke sungai setempat untuk mencukupi kebutuhan areal pertanian.

    Ia mengatakan pemkab juga mengusulkan kepada Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Jawa Tengah untuk membangun pintu pengendali banjir di Kali Semar Mendem dan Kali Inggas di Kecamatan Baureno, serta Kali Mekuris di Desa Piyak, Kecamatan Kanor.

    "Balai Besar Bengawan Solo akan mengkaji usulan yang kami sampaikan pada 2015," jelas dia.

    Lebih lanjut ia menjelaskan fungsi pintu pengendali banjir di sejumlah sungai itu sama dengan pintu pengendali banjir di Desa Pilanggede, Kecamatan Kanor, yang juga bisa untuk mengamankan areal pertanian.

    "Idealnya pembangunan pintu pengendali banjir juga dilengkapi dengan meneruskan pembangunan tanggul Bengawan Solo sepanjang 19 kilometer di Kecamatan Kanor, agar fungsi pintu pengendali banjir efektif," papar dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.