BANJIR MADIUN : Air Limpahan Bengawan Madiun Surut, Warga Masih Waswas

BANJIR MADIUN : Air Limpahan Bengawan Madiun Surut, Warga Masih Waswas Warga menyibak banjir di Sendangrejo, Kota Madiun, Jatim, Rabu (25/3/2015).(JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

    Banjir Madiun berangsur surut, namun masih menyisakan rasa waswas warga.

    Madiunpos.com, MADIUN — Air bah yang menggenangi empat kelurahan di Kota Madiun, Jawa Timur, Rabu (25/3/2015), berangsur surut. Banjir Madiun itu disebabkan meluapnya Kali Piring yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun.

    Air dari Kali Piring yang sebelumnya sempat masuk ke dalam rumah warga dilaporkan telah berkurang. Demikian juga dengan air yang menggenang dan menutupi jalan raya.

    "Genangan air masih terlihat di sejumlah area persawahan. Namun, secara umum sudah surut dibandingkan dengan pagi tadi," ujar warga korban banjir di Kelurahan Kelun, Madiun, Kustina Dewi, kepada wartawan.

    Menurut dia, surutnya air limpahan Bengawan Madiun tersebut dimanfaatkan warga di daerah yang semula kebanjiran untuk membersihkan rumah masing-masing. "Setelah banjir surut, masih menyisakan lumpur. Maka harus dibersihkan supaya tidak menjadi sarang penyakit," kata dia lebih lanjut.

    Selain membersikan rumah, mereka juga mengemas peranti elektronik dan perabot penting lain ke tempat yang lebih tinggi sebagai antisipasi seandainya banjir kembali melanda. "Beberapa barang elektronik kami naikkan ke rak atau atas almari agar saat banjir lagi tidak terendam seperti tadi pagi. Namun, kami berharap tidak ada banjir lagi.”

    Hujan 4 Jam
    Banjir sebelumnya melanda empat kelurahan di Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, yakni Kelurahan Rejomulyo, Pilangbango, Kelun, dan Tawangrejo. Air Kali Piring yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun itu meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah setempat lebih dari empat jam, Selasa (24/3/2015) malam hingga Rabu dini hari.

    Akibat banjir Madiun itu, sekitar 6.000 rumah warga terendam banjir. Sejumlah sekolah dasar di wilayah tersebut juga terpaksa diliburkan. Ketinggian air yang menggenangi kawasan itu bervariasi, antara setengah meter hingga satu meter.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Madiun, Agus Subiyanto, mengatakan, untuk mengantisipasi banjir susulan, pihaknya telah mendirikan posko tanggap bencana di Kantor Pemerintahan Kecamatan Kartoharjo. Pihaknya dibantu Dinas Kesehatan, juga mendirikan posko kesehatan di Puskesmas Tawangrejo.

    Posko kesehatan tersebut berguna untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi korban bencana yang kadang sakit setelah banjir surut. Sementara, kondisi banjir yang surut juga terjadi di wilayah Kabupaten Madiun.

    Sebelumnya, banjir juga melanda sejumlah wilayah setempat. Di antaranya, Desa Sendangrejo dan Desa Tulungrejo, Kecamatan Madiun, serta Desa Tempursari dan Desa Mojorayung, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.