Banser Jombang Berduka, Anggota Meninggal saat Jadi Imam Salat Tarawih
Ketua PC GP Ansor Jombang, Zulfikar Damam Ikhwanto, menjelaskan korban ambruk saat bangun dari rukuk dan hendak sujud.
Madiunpos.com, JOMBANG - Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jombang, Jawa Timur, Khadisin, 61, meninggal saat menjadi imam salat tarawih. Korban mempunyai riwayat penyakit vertigo dan hipertensi.
Khadisin merupakan warga Jl. Masjid, Desa Dukuhdimoro, Kecamatan Mojoagung. Almarhum tercatat sebagai anggota Satkoryon Banser Kecamatan Mojoagung.
Kapolsek Mojoagung, Kompol Purwo Atmojo, mengatakan Khadisin menjadi imam salat tarawih di Musala Al Hidayah, Dusun Pandean, Desa Miagan, Mojoagung, pada Sabtu (17/4). Saat menjadi imam itulah Khadisin tiba-tiba ambruk tidak sadarkan diri sekitar pukul 19.45 WIB.
Kediri Dilanda Hujan Lebat Disertai Angin Kencang, Pohon Bertumbangan
Petugas Puskesmas Miagan pun datang ke lokasi untuk memeriksa korban. Ternyata, Khadisin sudah tidak bernyawa.
"Pak Khadisin mempunyai riwayat vertigo dan tekanan darah tinggi," kata Purwo saat dimintai konfirmasi wartawan, Minggu (18/4/2021).
Oleh sebab itu, jenazah Khadisin langsung dibawa ke rumah duka. Anggota Banser tersebut dimakamkan di TPU Desa Dukuhdimoro.
Pendekar 2 Perguruan Silat Bentrok di Jember, 2 Luka Parah
Ketua PC GP Ansor Jombang, Zulfikar Damam Ikhwanto, menjelaskan Khadisin meninggal saat menjadi imam salat tarawih di Musala Al Hidayah. Korban ambruk saat bangun dari rukuk dan hendak sujud.
"Wafat yang sangat indah saat berada di musala dan bertindak sebagai imam salat tarawih berikut witirnya," terangnya.
Zulfikar menambahkan gugurnya Khadisin patut menjadi teladan bagi kader GP Ansor. Selain berdedikasi terhadap organisasi, almarhum juga menjadi sosok yang bermanfaat bagi masyarakat.
Geger Biaya Pemakaman di Ponorogo Rp5 Juta Sampai Sekda Turun Tangan, Begini Ceritanya
"Patut menjadi teladan bagi kita para kader Ansor. Beliau berdedikasi tinggi dan semangat penuh totalitas dalam berkhidmat di organisasi, teguh dalam menjaga komitmen bagi agama, bangsa dan negara," tandas Zulfikar.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Salat Tarawih Berjamaah Boleh Dilaksanakan di Madiun, Tapi...
- Kisah Warga Korban Gempa Malang Salat Tarawih di Puing-Puing Musala
- Jelang Paskah, Polres Malang Libatkan Banser Perketat Keamanan Gereja
- Sebut Kader Banser Keturunan PKI, Ustaz Alfian Tanjung Akhirnya Minta Maaf kepada NU dan Ansor
- Damai, Guru Sejarah Diminta Hapus Status FB Menghina Ansor
- PATUNG SIDOARJO : Patung-Patung Ini Dianggap Bernyawa, Kok Bisa?
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.