Kategori: News

Bantu Batik Ngangkrik Tembus Ekspor, Unipma Dampingi Pemasaran Digital

Madiunpos.com, MADIUN -- Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir dua tahun berdampak buruk bagi kelompok UMKM Batik Lestari di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. Selama masa pandemi, kegiatan membatik di kelompok itu seperti mati suri karena tidak ada pesanan masuk.

Selama ini, kelompok UMKM Batik Lestari belum memanfaatkan internet untuk memasarkan batik hasil kreasinya. Melihat kondisi itu, Tim Dosen Teknik Informatika Universitas PGRI Madiun (Unipma) melakukan pendampingan kepada kelompok UMKM tersebut dalam hal pemasaran di dunia digital.

Ketua Tim Dosen Teknik Informatika Unipma, Muh Nur Luthfi Azis, mengatakan tim dosen Unipma melakukan penamdampingan pemasaran digital bagi kelompok UMKM Batik Lestari. Pendampingan pemasaran digital ini sangat penting dilakukan di era saat ini.

Jadi Sengketa, 4.880 Unit Laptop Barang Bukti Pengadaan Laptop di Madiun Justru Diangkut

Namun, kata dia, para pembatik di kelompok tersebut yang mayoritas berusia lanjut belum memahami pemanfaatan dunia digital. Untuk itu, selama ini pemasaran produk mereka hanya dilakukan secara konvensional.

“Kami dapat cerita dari ketua kelompok ini, Sri Lestari, bahwa selama pandemi, kegiatan mereka seperti mati suuri. Bahkan tidak ada yang laku sama sekali,” kata dia kepada Madiunpos.com, Rabu (5/1/2022).

Atas kondisi itu, pihaknya melakukan kegiatan pendampingan dengan membantu pemasaran produk secara digital. Timnya melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait pemasaran digital di kelompok UMKM Batik Lestari.

Pemkot Madiun Bakal Gugat Distributor Axioo Senilai Rp71 Miliar, Ini Alasannya

Azis menuturkan pihaknya membuatkan website dan membuatkan media sosial untuk mempromsikan karya-karya batik mereka. Selain itu, pihaknya juga menyiapkan akun di marketplace di Tokopedia dan Shopee.

“Marketplace ini penting untuk menciptakan pasar. Supaya ada transaksi yang masuk dan produk batik mereka bisa dikenal,” kata dia.

Tim dari Unipma akan melakukan pendampingan pengelolaan digital marketing di kelompok ini selama tiga bulan. Namun, jika dirasa belum mampu, pihaknya bakal memperpanjang pendampingan hingga satu tahun.

Produk batik Ngangkrik yang dihasilkan kelompok ini diharapkan bisa menembus pasar internasional. Untuk masuk ke pasar ekspor, kata Azis, selain meningkatkan kualitas produk juga perlu mempersiapkan perangkat pemasatan digital.

“Kami juga membantu membuat perencanaan tahap-tahap yang akan mendukung perencanaan pemasaran batik melalui integrated digital business,” jelasnya.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

19 jam ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

7 hari ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Catat Kinerja Gemilang di Q3 2025 Berkat Komitmen Jadi Akselerator Inklusi Keuangan

Madiunpos.com, JAKARTA-Pegadaian catatkan kinerja keuangan yang membanggakan pada kuartal III tahun 2025 ini. Pegadaian menegaskan… Read More

4 minggu ago

Berkat ATM Emas, Pegadaian Raih Penghargaan Best Innovation di BRI Subsidiaries Forum Q3 2025

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali buktikan posisinya sebagai gold ecosystem leader. Kali ini Pegadaian meraih penghargaan… Read More

4 minggu ago

This website uses cookies.