BENCANA ALAM NGANJUK : Jenazah Dimakamkan, Keluarga Korban Longsoran Sedudo Pingsan

BENCANA ALAM NGANJUK : Jenazah Dimakamkan, Keluarga Korban Longsoran Sedudo Pingsan Jenazah korban tebing Air Terjun Sedudo Nganjuk longsor, Sofwan Sahuri, 26, saat hendak dimakamkan di Surabaya, Rabu (22/7/2015). (Detikcom)

    Bencana alam Nganjuk yang menewaskan tiga wisatawan membuat shock keluarga korban.

    Madiunpos.com, NGANJUK – Hujan air mata menyelimuti prosesi pemakaman jenazah Sofwan Sahuri, 26, salah satu korban bencana tebing longsor di objek wisata Air Terjun Sedudo, Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (21/7/2015). Keluarga Sofyan bahkan ada yang pingsan setelah jenazah korban bencana alam Nganjuk itu diberangkatkan dari rumah duka di Jl. Kapas Jaya No. 80 Surabaya menuju permakaman setempat, Rabu (22/7/2015).

    "Ibu Sofyan kan dari Nganjuk. Dia kemarin ke Nganjuk berhalalbihalal ke rumah neneknya. Dari situ, Sofyan berwisata ke Sedudo," cerita Zuhdi Muchsin, paman korban, kepada wartawan, Rabu (22/7/2015), seperti diberitakan Detikcom.

    Berdasarkan pantauan Detikcom, pemakaman jenazah Sofwan disambut tangis histeris keluarga korban. Istri korban, Dwi Puji Lestari, dan sejumlah keluarga korban terpaksa berjalan sambil dipapah lantaran terguncang jiwanya melihat suaminya tewas dalam bencana alam Nganjuk itu. Sofwan tewas meninggalkan seorang istri, Dwi Puji Lestari dan seorang anak yang masih balita.

    Menurut Rizki Setyo, salah seorang teman Sofwan, korban berangkat ke Nganjuk mengendarai sepeda motor bersama istrinya, anaknya, serta teman-temannya. Mereka berangkat berombongan menggunakan sepuluh motor. "Kami berangkat Senin (20/7/2015)," ujar Rizki yang ikut dalam rombongan Sofwan tersebut.

    Dari Nganjuk, mereka lantas berwisata ke Air Terjun Sedudo. Namun, Sofwan tak mengajak anaknya yang masih berusia lima bulan itu. Anaknya dititipkan ke neneknya dan ia hanya mengajak istrinya, Dwi Puji Lestari.

    Sebelum kejadian nahas itu, kata Rizki, dirinya sempat berendam air bersama Sofwan di bawah air terjun. Baru lima menit berendam, dirinya lantas menepi dan memilih duduk-duduk di bebatuan yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi kejadian bersama istri korban.

    Sementara itu, Sofwan masih asyik berendam air hingga musibah nahas itu merenggut nyawa Sofwan. "Tiba-tiba saja longsor. Para petugas menyuruh kami mundur," kata Rizki.

    Rizki belum tahu bahwa Sofwan tertimpa batu dan tewas dalam kejadian nahas itu. Ia baru mengetahui Sofwan mengalami luka parah dalam bencana alam Nganjuk itu setelah petugas mengevakuasi para korban satu per satu. "Sofwan meninggal saat dirawat di rumah sakit," tandas Rizki.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.