BENCANA BOJONEGORO : 11 Bulan, Kerugian Akibat Angin Kencang Capai Rp218 Juta

BENCANA BOJONEGORO : 11 Bulan, Kerugian Akibat Angin Kencang Capai Rp218 Juta Ilustrasi angin kencang (article.wn.com)

    Bencana Bojonegoro yakni angin kencang selama 11 bulan terakhir menelan kerugian Rp218 juta.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO - Kerugian yang timbul dalam 18 kejadian angin kencang yang melanda 18 desa di 14 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro mencapai Rp218 juta dalam 11 bulan terakhir.

    Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sukirno, di Bojonegoro, beberapa waktu lalu, mengatakan kerugian sebesar Rp218 juta itu disebabkan sejumlah rumah roboh, rusak berat, sampai rusak ringan.

    "Dalam kejadian angin kencang itu delapan rumah roboh dan 18 rumah mengalami rusak berat, sedang dan ringan. Rumah warga yang gentengnya diterbangkan angin, termasuk rusak ringan," jelas dia. Ia menyebut lokasi angin kencang di 18 wilayah itu antara lain di Kecamatan Temayang, Baureno, Sekar, Kepohbaru, Kalitidu, dan Gayam.

    Menurut dia, warga yang rumahnya roboh, rusak berat, sedang dan ringan semuanya memperoleh bantuan mulai Rp500.000 yang rusak ringan dan roboh Rp5 juta per kepala keluarga (KK).

    "Warga yang meninggal dunia dalam musibah angin kencang juga memperoleh santunan tapi tahun ini tidak ada warga meninggal dunia dalam kejadian angin kencang," papar dia.

    Lebih lanjut, ia meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan November-Desember yang berpeluang terjadi bencana angin kencang, banjir dan tanah longsor.

    Ia mencontohkan di daerahnya telah terjadi kejadian angin kencang di Desa Leran, Kecamatan Kalitidu dan Desa Ngraho, Kecamatan Gayam dalam sepekan terakhir. Dalam kejadian angin kencang di dua lokasi itu sejumlah rumah roboh dan rusak disebabkan tertimpa pohon tumbang.

    Menghadapi kemungkinan terjadinya bencana pihaknya telah menyediakan berbagai kebutuhan antara lain, beras 30 ton juga berbagai kebutuhan lainnya. "Kalau memang kondisi bencana seperti banjir parah maka status siaga bencana akan ditingkatkan menjadi darurat bencana," beber Sukirno.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.