BENCANA BOJONEGORO : Jepang Beri Alat EWS Berbasis Ponsel untuk Bojonegoro
Bencana Bojonegoro khususnya banjir mendapat perhatian dari Jepang.
Madiunpos.com, BOJONEGORO - Japan International Cooperation Agency (JICA) Jepang akan memberikan bantuan peralatan peringatan dini atau early warning system (EWS) kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur. Peralatan itu berguna untuk memantau banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo.
"Peralatan peringatan dini banjir luapan Bengawan Solo bantuan JICA masih dalam proses, sebab Bojonegoro harus mengajukan proporsal melalui BPBD Provinsi Jawa Timur," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo di Bojonegoro, Rabu (2/3/2016).
Ia mengatakan BPBD sekarang ini mengumpulkan foto terkait dapal meluapnya Bengawan Solo, terutama yang merendam tanaman padi.
"Foto tanaman padi yang terendam air banjir Bengawan solo, untuk melengkapi pengajuan proporsal," ucapnya.
Andik menjelaskan Tim JICA Jepang dan BPBD Provinsi Jawa Timur pernah sekali memantau meluapnya Bengawan Solo di daerahnya pada Januari lalu.
Berdasarkan hasil pemantauan itu, JICA menjanjikan akan memberikan bantuan lima unit peralatan peringatan dini banjir Bengawan Solo.
"Proses pengajuan bantuan peralatan peringatan dini melalui BPBD Provinsi Jawa Timur," papar Andik.
Menurut rencana, lanjut dia, peralatan peringatan dini banjir Bengawan Solo akan dipasang di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, di Kecamatan Balen, dan Desa Semambung, Kecamatan Kanor.
Selain itu, EWS juga akan dipasang di Kali Kening, di Kecamatan Trucuk, yang airnya masuk ke Bengawan Solo, dan Taman Bengawan Solo (TBS) di Desa Ledokwetan, Kecamatan Kota.
"Peralatan peringatan dini banjir bantuan JICA berbasis telepon selular," ujar dia. Dengan demikian, katanya, perkembangan ketinggian air sungai terpanjang di Jawa di daerahnya, bisa terpantau melalui telepon selular setiap waktu.
Peralatan peringatan dini itu, juga mampu memantau besarnya curah hujan. Yang jelas, katanya, peralatan peringatan dini banjir dari JICA itu, akan mampu memantau fluktuasi ketinggian air Bengawan Solo, setiap waktu.
Editor : Rohmah Ermawati
Baca Juga
- BANJIR BOJONEGORO : 549 Ha Sawah Bojonegoro Gagal Panen, Dispertan Ajukan Klaim Asuransi
- Status Siaga Bencana Bojonegoro Dicabut Akhir Maret 2018
- Air Bengawan Solo Surut, Bojonegoro Tetap Siaga Menghadapi Banjir
- Banjir Menerjang Bojonegoro Awal 2018 Bikin Tekor Rp13,1 Miliar
- Ketinggian Air Bengawan Solo Bojonegoro Naik, BPBD Siap Hadapi Banjir
- BENCANA BOJONEGORO : Siaga Banjir, Bupati Suyoto Instruksikan PNS Tetap Masuk Sabtu Minggu
- BANJIR BOJONEGORO : Warga Gotong Royong Bersihkan Lumpur di Rumah dan Jalan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.