Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (18/8/2020) - (SuaraJogja.id/Putu)
Madiunpos.com, BANYUWANGI- Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan intensitas aktivitas kegempaan di perairan selatan Jawa Timur terus meningkat.
“Kejadian gempa gempa di selatan Jawa Timur ini jumlahnya semakin meningkat melebihi rata-rata tahun-tahun sebelumnya," ujar Dwikorita di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, seperti dikutip dari suara.com, Kamis (4/3/2021).
Dwikorita menyebut kondisi ini menjadi tanda adanya potensi lain yang lebih tinggi, misalnya gempa berskala besar maupun bencana tsunami.
Kepedasan? Hilangkan Rasa Pedas di Mulut dengan Ini
"Artinya apa potensi terjadinya gempa makin meningkat dan itu gempa di perairan potensinya bisa tinggi dan menimbulkan tsunami,” kata dia
“Potensi gempa tertinggi bisa mencapai 8,7 Skala Richter dan risiko paling parah bisa menimbulkan tsunami dan gelombang tinggi mencapai 18 meter,” Dwikorita menambahkan.
Merespons kondisi itu, Kepala BMKG Pusat Dwikorita kemudian menyambangi Banyuwangi. Dia bersama petugas BMKG Stasiun Meteorologi Klas III Banyuwangi, BPBD dan warga mengecek langsung alat dan jalur evakuasi di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
KLB Demokrat Digelar di Deli Serdang, Max Sopacua: Moeldoko bakal Gantikan AHY
Tempat ini dipilih lantaran memiliki histori kelam saat terjadi bencana tsunami pada 1994 silam. Puluhan warga menjadi korban, serta puluhan rumah rusak berat.
“Ini merupakan bagian dari penerapan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2019 mengenai pengembangan dan penguatan sistem informasi dan peringatan dini tsunami itu pesan Presiden dalam memberikan peringatan dini harus cepat dan tepat,” jelasnya.
Hal itu, menurutnya juga tertuang dalam undang-undang meteorologi klimatologi dan geofisika. Di dalamnya sudah ada undang-undang peringatan dini.
Kader Demokrat Jatim Tegaskan Tak Terlibat KLB Deli Serdang
“Ini harus disampaikan secara cepat tepat dan akurat dan itu juga disampaikan oleh Presiden di dalam Perpres juga tujuan kami ke sini merealisasikan aturan-aturan itu,” katanya.
Hingga kini, pihaknya terus melakukan pengembangan terkait alat dan teknologi. Namun, hal itu juga harus didukung dengan penguatan, pemahaman serta kondisi SDM di lapangan.
“Setelah teknologi sudah kita kembangkan sedang berproses tetapi harus dicek di lapangan kalau misalnya sistem peringatan dini itu berbunyi sirinenya masyarakat yang mendengarkan sirine itu sudah bisakah meninggalkan tempat berlari menuju ke tempat yang aman. Tempat yang aman itu kita cek dari lokasi pantai di rumah-rumah penduduk setelah kita ternyata ternyata tempat yang jauh sekali,” ucapnya.
Khofifah Klaim Belum Ditemukan Virus Corona B117 di Jatim, Warga Diminta Tetap Waspada
Sehingga, kata dia, hal ini menjadi bahan catatan BMKG untuk laporan ke kepala daerah Provinsi Jawa Timur, maupun bupati/wali kota sebagai bahan mitigasi bencana.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.