Polisi Mojokerto mengevakuasi mayat Dio dari bawah jembatan. (detik.com)
Madiunpos.com, MOJOKERTO -- Seorang bocah berusia 13 tahun ditemukan tewas di bawah jembatan Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Kamis (30/1/2020). Ada beberapa hal misterius yang menyelimuti kisah tragis bocah yang masih duduk di bangku kelas IV SDN Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Mojokerto itu.
Sempat tak diketahui identitasnya saat ditemukan, polisi akhirnya bisa mengungkap siapa bocah malang tersebut. Ia bernama Ardyo William Oktoviano. Bocah yang tinggal bersama neneknya di Dusun Ketemas, Desa Ketemasdungus, Kecamatan Puri, Mojokerto. Orang tua Dio telah berpisah. Sang ibu saat ini tinggal di Batam.
Korban ditemukan salah seorang pengguna jalan yang melintas di atas jembatan. Saat itu bocah yang akrab disapa Dio itu ditemukan dalam kondisi kepala menancap ke lumpur di bawah jembatan setinggi sekitar 5 meter.
Aksi Heroik Ibu Di Bondowoso Selamatkan Putrinya dari Pemerkosaan, Pelakunya Bikin Miris
Kapolsek Kemlagi AKP Supriadi mengatakan, proses identifikasi dilakukan di RSUD RA Basuni, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto. Pengenalan wajah korban dilakukan pamannya, Andik, serta pihak sekolah dan perangkat desa tempat tinggal korban.
Melansir detik.com, perangkat Desa Ketemasdungus, Eko Wahyuti, mengatakan korban kali terakhir terlihat pada Rabu (29/1) sekitar pukul 19.30 WIB. Saat itu korban sedang bermain gasing di halaman rumah temannya, Riski. Lokasinya dekat dengan tempat tinggal korban.
Saat asyik bermain, lanjut Wahyuti, Dio didatangi seorang pria tak dikenal. Pria tersebut berambut panjang dan memakai anting di salah satu telinganya.
Bakso Tikus Gegerkan Madiun, Polisi Turun Tangan
Saat mendatangi Dio, pria itu mengendarai sepeda motor Yamaha Vega. Pria tak dikenal itu meminta ditunjukkan rumah Huda, salah seorang warga Dusun Ketemas. "Motornya dikencangin, katanya anaknya sempat mancal-mancal (memberontak). Setelah itu apa yang terjadi tidak tahu. Itu cerita dari Islah, teman bermain korban. Karena awalnya Islah yang diajak pria itu, tapi tak mau," terangnya.
Dio ditemukan tewas oleh pengguna jalan keesokan harinya sekitar pukul 06.00 WIB. Korban tengkurap di dasar sungai yang sedang dangkal. Separuh kepalanya menancap di lumpur. Jembatan ini berada di perbatasan Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi dengan Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong. Lokasi jembatan ini di jalan tengah hutan yang menuju ke arah Lamongan. Namun masuk wilayah Desa Kemlagi.
Weleh…King Of The King Sudah Merambah Jatim
Saat ditemukan, korban dalam kondisi kaku. Dia masih memakai baju koko warna gelap dan celana pendek motif polkadot warna abu-abu gelap.
Kepala SDN Ketemasdungus, Muhammad Saiful Islam, mengatakan Dio terakhir kali masuk sekolah pada Rabu (29/1). "Kemarin Dio masih sekolah. Malah kemarin malam kata temannya masih les. Lesnya di Ketemas, di rumah warga," tandasnya.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.