BRITISH COUNCIL : Inggris Buka Young Learner Centre di Surabaya

BRITISH COUNCIL : Inggris Buka Young Learner Centre di Surabaya Ilustrasi aktivitas Young Learner Centre. (Britishconcilfoundation.co.id)

    British Council membuka Young Learner Centre di Surabaya.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintah Inggris membuka Young Learner Centre, pusat pendidikan resmi pertama negeri itu di Kota Surabaya. Lembaga pendidikan itu dibuka di Surabaya untuk mempererat kerja sama bidang pendidikan Inggris dan ibu kota provinsi Jawa Timur tersebut.

    Ketua Dewan Pembina British Council Vernon Ellis mengungkapkan pendirian Young Learner Centre di Surabaya beroperasi di bawah Yayasan Dewan Inggris Indonesia (YDII). Pusat pendidikan itu adalah yang kedua di Indonesia setelah Medan.

    “Saya harap, ke depannya English Centre ini akan menjadi pendorong upaya kami untuk mengembangkan berbagai program Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia di Surabaya dan Jakarta,” ujarnya, Selasa (28/4/2015).

    Vernon, yang baru kali pertama bertugas ke Indonesia, menjelaskan pusat pendidikan Inggris itu ditujukan untuk mempererat kemitraan di bidang riset dan pendidikan tinggi, kesenian dan ekonomi kreatif, serta pengembangan komunitas dan bahasa Inggris.

    Dia menjelaskan bentuk konkrit upaya untuk memudahkan akses pendidikan warga Indoensia ke Inggris tercermin dari tercetaknya rekor jumlah universitas asal Negeri Ratu Elizabeth sepanjang 67 beroperasinya British Council di Tanah Air.

    “Sudah ada 69 universitas asal Inggris yang berkunjung ke Indonesia, sebagai peserta pameran pendidikan tinggi yang digelar dalam beberapa tahun terakhir. Ini menunjukkan tingginya minat masyarakat Indonesia untuk mengakses informasi tentang Inggris.”

    Berbagai Kegiatan
    Pada kesempatan terpisah, Direktur British Council Indonesia Sally Goggin menambahkan pembukaan English Centre di Surabaya merupakan bagian dari upaya negara kerajaan itu menjangkau masyarakat Indonesia. Sepanjang 2014, kata Sally, British Council telah menghelat 270 acara dengan berbagai skala, dan melakukan 10 pelatihan, serta 10 konferensi dengan tema pendidikan tinggi, ilmu diplomasi, keterampilan belajar di sekolah, dan kewirausahaan.

    Tahun 2014 lalu, sambungnya, perwakilan Kedubes Inggris itu telah menjangkau 16 juta warga Indonesia melalui program tatap muka dan digital. “Kami menargetkan untuk menjangkau sedikitnya 20 juta masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.”

    Dia menyebut prioritas Pemerintah Inggris selanjutnya adalah memastikan masyarakat Jatim terlibat langsung dengan berbagai program, a.l. Newton Fund, Premier Skills, jaringan alumni Inggris, atau bidang kewirausahaan, pengembangan guru, dan industri kreatif.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.