Kategori: News

Bukan Digantung, PM Pakistan Usulkan Sanksi Ini agar Pemerkosa Jera

Madiunpos.com, MADIUN -- Perdana Menteri atau PM Pakistan Imran Khan mengusulkan agar pemerkosa dihukum kebiri kimian atau dieksekusi di depan umum. Namun, opsi hukuman gantung bagi Pakistan dinilai dilematis.

Para pejabat Pakistan memberitahunya jika memberikan hukuman gantung akan berdampak pada status perdagangan preferensial yang diberikan Uni Eropa ke negara itu.

Uni Eropa memberikan status Generalized System of Preferences (GSP-plus) kepada Pakistan sejak 2014. Status ini bergantung pada hasil observasi konvensi internasional seperti HAM.

"Cara pembunuhan tingkat pertama, tingkat kedua, tingkat ketiga, ini seharusnya dinilai dengan cara yang sama. Dan ketika jika ada (pembunuhan) tingkat pertama, kebiri mereka. Lakukan pada mereka dan buat mereka tidak dapat melakukan ini," kata Khan seperti dilansir Antara, Selasa (15/9/2020).

Transfusi Obat Lewat Hubungan Badan Jadi Modus Dukun Cabul di Gresik

Pernyataan itu disampaikan PM Pakistan menanggapi kasus pemerkosaan di jalan raya pekan lalu. Dalam insiden itu, dua pria memperkosa ibu dari dua anak yang mengemudi di jalan raya dekat Lahore. Mereka menarik paksa perempuan itu dan melakukan aksi bejatnya sembari menodongkan senjata.

Pejabat Pakistan mengumumkan satu dari dua tersangka utama berhasil ditangkap dan mengakui kejahatannya. Pejabat mengatakan mereka juga mempunyai kecocokan DNA yang positif. Sedangkan, pelaku lainnya masih dalam pengejaran aparat.

Polisi juga mengambil sampel DNA dari lokasi kejadian dan menggunakan data GPS dari jaringan telpon seluler untuk mengidentifikasi siapa pun yang berada di lokasi kejadian saat insiden berlangsung.

Kasus pemerkosaan mengejutkan itu menyulut protes publik Pakistan dan seruan pengunduran diri pejabat. Massa juga meminta agar pemerkosa digantung di hadapan umum.

Pada Februari, anggota dewan mengajukan legislasi hukuman gantung di hadapan umum bagi terpidana pelecehan seksual dan pembunuhan anak. Namun, usulan gagal mendapatkan persetujuan.

Dituduh Santet Tetangga, Warga Madura Ini Lakukan Sumpah Pocong

Cahyadi Kurniawan

Dipublikasikan oleh
Cahyadi Kurniawan

Berita Terkini

Torehkan Sejarah, Tim Pegadaian Raih Juara Dunia PMO Global Awards 2025 di Amerika Serikat

Madiunpos.com, PHOENIX – PT Pegadaian kembali mencatatkan prestasi monumental di kancah internasional. Kali ini Pegadaian… Read More

1 hari ago

Malam Penganugerahan Sukses Digelar, Inilah Para Jawara Pegadaian Media Awards 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian sukses menggelar Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards (PMA) 2025 “Bersama… Read More

5 hari ago

Pengguna Tring! by Pegadaian Tembus 2 Juta

Madiunpos.com, JAKARTA-Aplikasi unggulan, Tring! by Pegadaian, kini berhasil menembus angka 2 Juta pengguna terdaftar, sejak… Read More

1 minggu ago

Penguatan Ekosistem Bullion melalui Forum Bullion Connect 2025: Linking Mines to Markets

Madiunpos.com, JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama OJK berkolaborasi dengan World Gold Council (WGC)… Read More

2 minggu ago

Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia melalui Kapal Literasi Moh. Hatta

Madiunpos.com, MALUKU – Dalam semangat memperluas akses pendidikan dan literasi hingga ke pelosok negeri, Pegadaian… Read More

4 minggu ago

Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga, Solusi Cepat dan Ringan untuk Kebutuhan Finansial Masyarakat

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali hadirkan program Gadai Bebas Bunga, sebagai bentuk komitmennya untuk meringankan beban… Read More

1 bulan ago

This website uses cookies.