Dituduh Santet Tetangga, Warga Madura Ini Lakukan Sumpah Pocong

Sumpah pocong dilakukan setelah ada tuduhan yang berawal dari keponakan Saninten bernama Rosi yang mengalami sakit cacar yang dua bulan belum sembuh.

Dituduh Santet Tetangga, Warga Madura Ini Lakukan Sumpah Pocong Seorang warga Sampang, Madura, Armodin, disumpah pocong. (Beritajatim.com)

    Madiunpos.com, SAMPANG- Dua warga Kabupaten Sampang, Madura, penuduh dan tertuduh dukun santet ini sepakat menggelar sumpah pocong. Sumpah pocong digelar di Masjid Madegan, Kelurahan Polagan, Kecamatan/Kabupaten Sampang.

    Dua warga bernama Saninten (penuduh) dan Armodin (tertuduh), asal Dusun Kalak Timur, Desa Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura, sepakat melaksanakan sumpah pocong atas dugaan kepemilikan ilmu santet.

    Ceritanya, tuduhan tersebut berawal dari keponakan Saninten bernama Rosi yang mengalami sakit cacar. Namun selama dua bulan sakit cacarnya tersebut belum sembuh. Bahkan, Rosi sering pingsan meski sudah berobat ke dokter.

    Tragis! Purnawirawan Polisi di Sidoarjo Dibunuh Keponakan Sendiri

    Armodin menepis tuduhan tersebut. Ia menyepakati untuk diajak sumpah pocong guna memberikan pemahaman kepada pihak keluarga penuduh agar mempercayai jika dirinya tidak memiliki ilmu sihir atau santet.

    "Jika saya salah, semua keluarga jadi taruhan sebagai tumbal," kata Armodin seperti dikutip Suara.com, Senin (14/09/2020).

    Di tempat yang sama Ketua Takmir Masjid Madegan H. Moh Hasin menceritakan dampak dari sumpah pocong. Dampak tersebut yakni jika memang bersalah dan melangar sumpah maka yang bersangkutan meninggal dunia.

    Pekerjaan dengan Gaji Rp 1 Miliar, Kerjanya Full WFH Lho!

    "Empat bulan lalu, ada warga Sampang melakukan sumpah pocong karena tuduhan santet. Lalu penuduh meninggal dunia di rumahnya sekitar dua pekan setelah sumpah dilakukan," katanya menandaskan.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.