DAERAH TERTINGGAL PONOROGO : 98 Warga Tunagrahita di Kampung Idiot Dibekali Keterampilan

DAERAH TERTINGGAL PONOROGO : 98 Warga Tunagrahita di Kampung Idiot Dibekali Keterampilan Seorang warga penderita tunagrahita membersihkan kolam ikan lele bantuan dari pemerintah Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Ponorogo, Selasa (24/5/2016). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Daerah tertinggal Ponorogo, 98 penderita tunagrahita di kampung idiot mendapatkan pelatihan.

    Madiunpos.com, PONOROGO — Sebanyak 98 penyandang tunagrahita di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Ponorogo, mendapat berbagai pelatihan keterampilan. Mereka juga diberi modal berupa benih ikan, kambing, dan ayam sebagai bekal hidup.

    Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi, mengatakan seluruh penderita tunagrahita mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan. Keterampilan ini diberikan kepada penderita tunagrahita supaya mereka bisa hidup mandiri dan tidak menggantungkan hidup kepada orang lain.

    Eko menyampaikan keterampilan yang diberikan yaitu keterampilan membuat keset dari kain perca, pembuatan sunduk sate, pembuatan tasbih, dan batik ciprat. Selain itu, mereka juga mendapat bantuan benih ikan, kambing, dan ayam yang bisa diternak.

    Untuk kemampuan membuat berbagai keterampilan itu, hasilnya untuk memenuhi kebutuhan harian. Sedangkan hasil dari beternak untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya bulanan atau jangka panjang.

    Ada sebanyak 20 sukarelawan di masing-masing bidang keterampilan yang bertugas untuk melatih dan membantu mereka dalam membuat keterampilan dan berternak.

    “Kami hanya ingin mereka bisa hidup mandiri dan tidak menggantungkan hidup kepada orang lain. Untuk itu, mereka diberi keterampilan dan kemampuan beternak,” kata dia kepada Madiunpos.com di ruang kerjanya, Selasa (24/5/2016).

    Ia menyebut program pemberdayaan ekonomi bagi penderita tunagrahita di Desa Karangpatihan yaitu:

    1.       Ternak lele
    Warga tunagrahita dilatih beternak dan diberi modal awal berupa kolam ukuran 1 meter X 2 meter, 1.000 ekor benih lele, dua karung pakan lele.

    Mereka melakukan kegiatan ternak ini selama 90 hari dengan keuntungan bersih Rp100.000 hingga Rp200.000. Saat ini sudah ada 90 kolam yang dibangun dengan sumber pendanaan dari donatur dan swasta.

    2.       Ternak ayam kampung
    Warga tunagrahita diberi bantuan berupa induk ayam kampung 5 hingga 10 ekor setiap keluarga. Pola yang dilakukan warga memelihara dan mengembangkannya, ada yang menjual telurnya dan menjual ayam. Sumber pendanaan dari swadaya masyarakat dan bantuan APBD senilai Rp10 juta.

    3.       Kerajinan tangan
    Warga tunagrahita dilatih untuk membuat kerajinan keset berbahan kain perca. Rata-rata per orang bisa menghasilkan dua hingga tiga keset per hari. Setiap keset dibeli dengan harga Rp7.000.

    4.       Kerajinan tasbih dan lampu lampion

    Warga tunagrahita dilatih untuk membuat tasbih dan lampu lampion dengan sumber pendanaan dari swadaya masyarakat dan donatur.

    Eko menambahkan pemerintah juga membantu modal usaha yang diberikan kepada warga miskin dengan sistem simpan pinjam bunga rendah. Kegiatan yang dibiayai meliputi peternakan kambing dengan dikelola UPKU Cahaya Mulya Abadi.

    “Khusus untuk warga tunagrahita setiap sebulan sekali diajak berolahaga bersama kader-kader PKK Desa Karangpatihan,” ujar dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.