Kategori: News

Dampak Bencana Tanah Gerak di Ponorogo pada 2016 Masih Sisakan Masalah

Madiunpos.com, PONOROGO -- Bencana alam tanah gerak pernah terjadi di Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, pada 2016 silam. Akibatnya, 33 keluarga harus mengungsi dan gedung SDN 2 Tugurejo rusak parah.

Meski empat tahun sudah berlalu, dampak dari bencana itu belum tertangani secara tuntas. Seperti gedung SDN 2 Tugurejo yang belum diperbaiki.

Untuk itu, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, membentuk tim khusus untuk menangani dampak bencana tanah gerak tersebut. Tim ini diharapkan bisa memberikan rekomendasi penyelesaian masalah dampak bencana alam itu.

Alhamdulillah, Pasar Legi Ponorogo Mulai Dibangun

Pembentukan tim khusus ini disampaikan Bupati Ipong saat mengunjungi SDN 2 Tugureji, Jumat (9/2/2020). Ia didampingi Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno; Ketua DPRD, Sunarto;  dan kepala organisasi perangkat daerah (OPD)terkait langsung.

Ipong juga melihat langsung lokasi sekolah serta dua lokasi yang menjadi alternatif relokasi yang diusulkan pihak desa. Dua lokasi ini yang akan dikaji oleh tim yang dibentuk Bupati setelah berkonsultasi dengan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Ipong menyampaikan selama hampir empat tahun terakhir, Pemkab melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo telah mengupayakan langkah darurat dengan mengusulkan bantuan rehab gedung sekolah ke pemerintah pusat melalui dana alokasi khusus (DAK). Tetapi hingga kini belum mendapatkan respons dari pemerintah pusat.

Kemiskinan Kultural Masih Jadi Penghambat Pengentasan Orang Miskin Di Ponorogo

Sebenarnya masyarakat sekitar sudah menyediakan lahan untuk SDN 2 Tugurejo yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi awal. Namun, lokasi ini tidak direkomendasikan oleh PVMBG.

"Persoalan relokasi sekolah dan masyarakat terdampak bencana di Tugurejo tidak bisa diselesaikan hanya satu OPD saja. Untuk itu akan dibentuk tim khusus yang akan diketuai oleh Wakil Bupati serta melibatkan OPD terkait, seperti Dinas PUPKP, Dinas Pendidikan, Bagian Kesra, dan lainnya," kata dia dalam siaran pers yang dikutip Madiunpos.com, Senin (10/2/2020).

Ipong berharap dalam waktu maksimal satu bulan sudah ada rekomendasi terkait rencana relokasi sekolah. Selain itu, dalam waktu tiga bulan tim sudah bisa menyampaikan rekomendasi terkait relokasi warga terdampak bencana.

Pembuang Mayat Bayi di Sawah Ponorogo Terungkap, Polisi Tetapkan Dua Tersangka

"Semoga ada langkah strategis dalam menangani dampak bencana alam tersebut," jelas dia.

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Gadai Tabungan Emas Hingga Bayar Angsuran Lewat Pegadaian Digital, Banyak Promo “Gajian Emas” Menanti

Madiunpos.com, JAKARTA – Berikan manfaat lebih bagi masyarakat dalam bertransaksi, Pegadaian hadirkan berbagai promo diskon… Read More

3 hari ago

Berkat Komitmen pada Pelayanan Prima, Pegadaian Raih Penghargaan

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali menegaskan posisinya sebagai lembaga keuangan yang dekat dengan masyarakat, terbukti dengan… Read More

4 hari ago

Pegadaian Ajak Masyarakat Berinvestasi Aman di Era Digital

Madiunpos.com, JAKARTA -- PT Pegadaian mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan cerdas dalam merencanakan keuangan… Read More

5 hari ago

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

1 minggu ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

2 minggu ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.