Petugas dari Satpol PP Kabupaten Madiun mengunjungi lokasi peternakan ayam petelur yang dikeluhkan warga di Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Madiun, Selasa (22/2/2022). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)
Madiunpos.com, MADIUN -- Peternakan ayam petelur di Desa Doho, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, tidak mempunyai izin usaha. Padahal peternakan ayam tersebut sudah ada di desa tersebut sekitar dua tahun lalu.
Hal itu terungkap saat petugas dari Satpol PP Kabupaten Madiun mendatangi peternakan ayam petelur di desa tersebut, Selasa (22/2/2022).
Kasi Pembinaan Pengawasan dan Penyuluhan (Binwasluh) Satpol PP Kabupaten Madiun, Tatik Wiyati, mengatakan petugas datang ke peternakan ayam di Desa Doho karena ada laporan. Warga setempat mengeluhkan keberadaan peternakan yang telah menganggu lingkungan tersebut.
“Ada laporan dari masyarakat terkait bau yang ditimbulkan dari peternakan ayam petelur ini. Kami ke sini untuk mengetahui secara persis bagaimana kondisi di lapangan,” jelas dia.
Bikin Tak Nyaman, Peternakan Ayam di Doho Madiun Diprotes Warga
Tatik menyampaikan peternakan ayam ini memang berada di tengah-tengah permukiman warga. Selain itu juga berdekatan dengan rumah warga. Padahal, lokasi peternakan harus memiliki jarak minimal 200 meter dari permukiman warga.
“Belum punya izin. Jarak kandang dengan permukiman sangat dekat. Sehingga itu tidak memungkinkan untuk mendapatkan perizinan. Karena harusnya peternakan itu minimal 200 meter dari permukiman,” katanya.
Selain tidak memiliki izin, lanjut Tatik, di lokasi juga ditemukan fakta bahwa pembuangan kotoran ayam juga belum memenuhi syarat.
“Kami juga menemukan di lokasi banyak kerumunan lalat. Itu menandakan di sana ada potensi bau kotor,” jelas dia.
Madiun Level 4 PPKM, Pemkot Kaji Pengetatan Aktivitas Masyarakat
Namun, untuk penyelesaian permasalahan ini terlebih dahulu akan dilakukan mediasi antara warga dengan pemilik peternakan.
Pemilik peternakan ayam petelur itu, Rini, mengaku usaha peternakannya tidak memiliki izin dari pemerintah setempat. Dia beralasan peternakan tersebut tergolong kecil dan usaha rumahan. Terlebih lokasinya berada di belakang rumahnya.
Dia mempunyai dua kandang yang bisa menampung sekitar 1.800 ekor ayam. Tetapi, untuk saat ini hanya satu kandang yang difungsikan dengan populasi 900 ekor ayam.
“Kalau sekarang cuma 900 ekor saja. Sebelumnya ada 1.800 ekor. Karena beberapa waktu lalu kan harga telur anjlok, jadi saya enggak bisa beli pakannya. Akhirnya cuma tersisa 900 ekor saja,” jelas dia.
Minyak Goreng Langka, Pelaku UMKM di Madiun Berhenti Beroperasi 12 Hari
Rini mengaku kerap mendapat keluhan dari tetangganya soal bau tak sedap yang bersumber dari peternakan. Dia pun mengklaim telah membersihkan kandang ayam secara rutin. Meskipun pembersihan tidak dilakukan setiap hari.
“Saya rutin membersihkan kandang dengan menyemprot maupun memberi gamping,” kata ibu-ibu berusia 47 tahun itu.
Mengenai keluhan warga itu, Rini akan mengikuti aturan yang berlaku. Pihaknya juga menunggu keputusan dalam mediasi dengan warga yang bakal dilakukan.
“Intinya, saya mau berupaya supaya tidak ada bau,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada puluhan warga di Desa Doho yang mengeluhkan keberadaan peternakan ayam di lingkungan mereka. Warga merasa tidak nyaman karena bau tidak sedap yang ditimbulkan dan serangan lalat di rumah.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More
Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More
This website uses cookies.