Disperindag Pastikan Kota Madiun Bebas Cabai Impor

Disperindag Pastikan Kota Madiun Bebas Cabai Impor Ilustrasi cabai rawit. (JIBI/Solopos/Dok.)

    Cabai impor kurang diminati meski harganya lebih murah ketimbang cabai lokal.

    Madiunpos.com, MADIUN -- Sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun dipastikan bebas dari cabai impor meski dari segi harga tergolong lebih murah dibandingkan cabai lokal.

    "Hasil cek tim Disperindag [Dinas Perindustrian dan Perdagangan] di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun diketahui tidak ada cabai impor seperti yang banyak dijumpai di pasar Tulungagung," ujar Kepala Disperindag Kota Madiun Gaguk Hariyono kepada wartawan di Madiun, Sabtu (18/2/2017).

    Gaguk menambahkan tidak adanya komoditas tersebut di Kota Madiun karena kurang diminati oleh warga, meskipun harganya lebih murah dibandingkan cabai lokal.

    "Hasil survei saya sendiri ke pasar di Tulungagung, untuk jenis cabai impor dari China maupun India berkisar antara Rp55.000 hingga Rp70.000 per kilogram. Sedangkan harga cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun masih di kisaran Rp120.000 hingga Rp130.000 per kilogram," terang dia.

    Dia menerangkan bentuk cabai impor tersebut kering dan rasanya lebih pedas jika dibandingkan dengan cabai rawit merah, cabai merah besar, ataupun cabai keriting.

    "Mungkin rasanya yang terlalu pedas dan bentuknya kering tersebut membuat warga Madiun kurang berminat," kata dia. Menurut Gaguk, warga mengurangi jumlah pembelian untuk menyiasati harga cabai lokal yang masih mahal.

    Disinggung soal stok, Gaguk memastikan pasokan semua jenis cabai di sejumlah pasar tradisional yang ada di Kota Madiun dalam kondisi aman. "Stoknya aman di pasaran. Memang harganya saja yang sedang mahal dan itu merupakan kondisi nasional," tambahnya.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.