Menteri BUMN, Erick Thohir. (Antara)
Madiunpos.com, JAKARTA -- Pemerintah akan memberikan vaksinasi gratis kepada sekitar 93 juta warga begitu vaksin Covid-19 ditemukan. Sementara warga lai yang tak terkaver bantuan pemerintah harus melakukan vaksinasi mandiri.
Demikian disampaikan Menteri BUM sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN), Erick Thohir, kepada pemerintah dan DPR terkait dua tipe program vaksinasi Covid-19.
"Kami mengusulkan kepada pemerintah dan DPR bahwa terdapat dua tipe program vaksinasi yakni vaksin bantuan pemerintah untuk program vaksinasi massal di bawah TNI-Polri bekerjasama dengan Kemendiknas. Bahkan kemarin juga dengan Kementerian Kesehatan dan PMI semua kita libatkan," ujar Erick dalam orasi ilmiah di Universitas Padjadjaran, Bandung pada Jumat (11/9/2020).
Ini Perkiraan Harga Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac dan Bio Farma Jika Sudah Jadi
Pendanaan vaksin bantuan pemerintah berasal dari APBN, dengan menggunakan data BPJS Kesehatan sesuai angka Penerima Bantuan Iuran (PBI). Dari data PBI, terdapat 93 juta masyarakat yang membutuhkan bantuan. PBI inilah yang akan mendapat vaksinasi gratis.
"Kita juga sangat mengharapkan masyarakat yang memiliki uang bisa membantu keuangan negara dengan melakukan vaksinasi mandiri alias tidak gratis," kata Erick, seperti dilansir Antara.
Hal ini mengingat banyak sekali subsidi-subsidi seperti listrik, pupuk yang ternyata banyak dimanfaatkan oleh individu yang tidak membutuhkan.
Penggunaan vaksin Covid-19 Sinovac buatan China bekerja sama dengan PT Bio Farma masih menunggu selesainya uji klinis fase tiga. Nantinya, vaksin ini dijual dengan harga 25-30 dolar AS atau berkisar Rp367.977 - Rp441.573 untuk dua kali suntik per orang.
Uji Klinis Vaksin Sinovac Dimulai, Ini Fakta-Fakta Menariknya!
"Perhitungan awal harga vaksin ini untuk istilahya bukan per dosis, tapi untuk satu orang. Karena satu orang ini dua kali suntik, jeda waktunya dua pekan. Kurang lebih itu harganya US$ 25-30 range-nya, tapi ini Bio Farma sedang hitung ulang," ungkap Erick beberapa waktu sebelumnya.
Erick bersyukur mereka memiliki komitmen menjadi bagian dari vaksinasi mandiri bahkan bagi para pegawainya pun akan dibiayai sendiri melalui vaksinasi mandiri. "Ini juga bagus untuk mengurangi beban pemerintah karena kita ketahui bahwa pemasukan negara akibat pandemi COVID-19 mengalami penurunan," kata Erick .
Lebih lanjut ia menjelaskan pihaknya bekerja sama dengan Kemendiknas terkait pelibatan 40.000calon perawat dan 12.000calon dokter yang bisa diharapkan turun bersama membantu vaksinasi ini. Di luar data tersebut, ada sekitar 1,5 juta dokter, perawat dan bidan yang siap membantu imunisasi massal ini.
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More
Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali dinobatkan sebagai Best Company to Work For in Asia… Read More
Madiunpos.com, BANJARMASIN – PT Pegadaian Area Kalimantan Selatan dan Tengah, di bawah naungan Kanwil IV… Read More
This website uses cookies.