Gelombang di Pantai Pacitan Capai 4 Meter, Nelayan Berhenti Melaut

Gelombang di Pantai Pacitan Capai 4 Meter, Nelayan Berhenti Melaut Nelayan di Pantai Watukarung, Pacitan, memanfaatkan perahunya untuk jasa wisata, Sabtu (19/8/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Gelombang tinggi di pantai Pacitan diperkirakan akan terus terjadi hingga pekan depan.

    Madiunpos.com, PACITAN -- Sejumlah nelayan berhenti melaut karena kondisi gelombang laut selatan Pacitan tinggi hingga mencapai 4 meter. Gelombang tinggi di pesisir Pacitan diperkirakan akan terus terjadi hingga sepekan mendatang.

    Pantauan Madiunpos.com di tempat pelelangan ikan di Pantai Watukarung, Pacitan, Sabtu (19/8/2017), sejumlah perahu nelayan lokal terparkir di bibir pantai. Tempat pelelangan ikan tersebut juga terlihat lengang tanpa adanya aktivitas dari nelayan.

    Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Pujono, mengatakan dalam sepekan terakhir gelombang di pantai selatan Pacitan mencapai 4 meter.

    Dia mengimbau kepada nelayan untuk berhenti melaut terlebih dahulu hingga gelombang kembali normal. Jika nelayan nekat melaut, dia berharap para nelayan lebih mengutamakan keselamatan yaitu dengan mengenakan pelampung dan alat keselamatan lainnya.

    "Saat gelombang tinggi seperti ini juga membuat ikan sulit ditangkap. Sehingga penghasilan nelayan pun menurun," kata Pujono saat ditemui di Pacitan, Minggu.

    Dia menuturkan tinggi gelombang normal yang bisa digunakan untuk melaut, kata dia, yaitu sekitar dua meter.

    Udin, seorang nelayan asal Desa Watukarung, Kecamatan Pringkuku, Pacitan, mengatakan hampir sebulan ini hasil tangkapan ikan menurun. Gelombang tinggi menjadi salah satu penyebab tangkapan ikan menurun.

    Dia mengaku lebih memilih untuk bekerja lainnya seperti menjadi penyedia jasa perahu wisata di pantai sekitar. "Kalau saat ini hasil tangkapan ikan merosot sekali. Gelombangnya tinggi. Saya juga takut kalau melaut dalam kondisi seperti itu," ujar dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.