HASIL PILKADA PACITAN : KPU Pacitan Akui Partisipasi Pemilih Pilkada Jeblok

HASIL PILKADA PACITAN : KPU Pacitan Akui Partisipasi Pemilih Pilkada Jeblok Ilustrasi pemungutan suara pemilihan umum (JIBI/Solopos/Antara/Ridhwan Ermalamora Siregar)

    Hasil Pilkada Pacitan diakui KPU diikuti buruknya partisipasi pemilih.

    Madiunpos.com, PACITAN — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pacitan, Jawa Timur mengakui angka partisipasi pemilih dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) 2015 "jeblok" jika dibanding penyelenggaraan pemilu-pemilu sebelumnya. Pilkada Pacitan 2015 hanya diikuti sekitar 60% pemilih dari 467.890 nama warga yang tercantum dalam daftar pemilih tetap (DPT).

    "Memang sangat jauh dari target. Semula kami berharap angka partisipasi berada di kisaran 75 persen, kenyataannya berdasar hasil hitung cepat sementara hanya sekitar 60 persen," kata Ketua KPU Kabupaten Pacitan, Damhudi saat dikonfirmasi Antara melalui sambungan telepon seluler, Kamis (10/12/2015).

    Ia berdalih rendahnya partisipasi pemilih dipengaruhi sejumlah faktor, mulai dari banyaknya pemilih yang menjadi pekerja urban bahkan tenaga kerja Indonesia (TKI), kesibukan di luar daerah, melanjutkan sekolah, hingga faktor alam di mana saat hari "H" coblosan Pacitan sedang diguyur hujan deras. Semua variabel yang disebut Damhudi itu, diklaim sebagai penyebab utama besarnya angka ketidakhadiran pemilih di tempat-tempat pemungutan suara (TPS).

    Selain banyak warga yang memiliki hak pilih Pacitan yang "boro" atau bekerja di luar daerah, terutama di sejumlah kota-kota besar di Jakarta, Bandung, Jogja, Solo, Surabaya serta beberapa kota besar lain di luar Pulau Jawa, Damhudi juga menengarai faktor perampingan jumlah TPS yang kini hanya 740 unit sebagai pemicunya.

    Kendati perampingan TPS itu mengacu aturan perundangan yang berlaku terkait penyelenggaraan pilkada serentak, perampingan atau pemadatan jumlah TPS berdampak pada membengkaknya jumlah DPT di setiap tempat pemungutan suara. "Kalau DPT di TPS-TPS semakin banyak, itu artinya jarak antara domisili pemilih dengan TPS juga semakin jauh. Itu yang mempengaruhi pemilih lalu tidak bersemangat untuk datang ke TPS," dalihnya.

    Sosialisasi Buruk
    Kantor Berita Antara, mencatat ada satu penyebab lain yang tak luput menjadi "kambing hitam" KPU, yakni tidak maksimalnya sosialisasi yang dilakukan masing-masing kubu pasangan calon selama masa kampanye.

    "KPU sudah optimal dalam melakukan sosialisasi penyelenggaraan pilkada ini. Bahkan tiap surau, mushalla hingga lingungan masyarakat terkecil sudah kami datangi untuk diberi imbauan menyukseskan pelaksanaan pilkada serentak, Rabu [9/12/2015] kemarin," ujarnya.

    Hasil penghitungan cepat sementara Pilkada Pacitan, calon petahana, Indartato meraup dukungan sebanyak 216.518 atau sekitar 78 persen dari total 279.500 pemilih yang menggunakan hak suaranya dalam pilkada serentak yang digelar di daerah itu, Rabu (9/12/2015).

    Indartato yang berpasangan dengan pengusaha sekaligus politisi Partai Demokrat, Yudi Sumbogo (Indigo) memenangi hampir 90 persen tempat-tempat pemungutan suara dari total 740 TPS yang tersebar di 12 kecamatan se-Kabupaten Pacitan. Sementara itu, pasangan calon incumbent, "Indigo" yang mendapat nomor urut 1 meraup 78% suara pemilih, kubu lawannya pasangan nomor urut 2, Bambang Susanto-Sri Retno Dhewanti (Basudhewa) hanya mendapat dukungan 57.806 suara atau sekitar 21%.

    Total suara pemilih yang dinyatakan sah oleh panitia penyelenggara pemilu dengan demikian secara akumulatif berjumlah 273.412 pemilih, sisanya sebanyak 6.405 suara pemilih dinyatakan tidak sah karena kesalahan mencoblos, surat suara rusak, ataupun coblosan di dua pasangan calon sekaligus.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.