HIV/AIDS TULUNGAGUNG : 11 ODHA Hamil, Dinkes Pantau Ketat

HIV/AIDS TULUNGAGUNG : 11 ODHA Hamil, Dinkes Pantau Ketat Ilustrasi HIV/AIDS (JIBI/Reuters/Dok.)

    HIV/AIDS Tulungagung kini terdapat 11 ODHA tengah hamil.

    Solopos.com, TULUNGAGUNG - Sebanyak 11 orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kabupaten Tulungagung teridentifikasi hamil. Sementara itu, 14 ODHA lainnya sudah melahirkan dan saat ini perkembangan kondisi kesehatan mereka terus dalam pantauan.

    "Data sebelumnya ada 25 ODHA yang hamil, tapi yang 14 sudah melahirkan," kata Kasi Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung Didik Eka di Tulungagung, Rabu (2/11/2016). Dia menerangkan dari 14 anak yang lahir dari ibu penderita ODHA belum semuanya terdeteksi mengidap HIV/AIDS.

    Menurut dia, bayi yang lahir dari ibu penderita ODHA bisa dilakukan pemeriksaan setelah bayi berusia 18 bulan.

    Didik menambahkan seiring adanya program pemerintah berupa early infant diagnosis (EID), bayi yang lahir dari ibu ODHA bisa dilakukan tes di usia enam pekan.

    "Nanti kami ambil darahnya untuk dikirim ke Surabaya secara gratis. Rencana September dan Oktober ini sebanyak 10 bayi terlebih dahulu, kemudian empat bayi lainnya menyusul," ujar dia. Menurut Didik, dari sekian ODHA tidaklah semua ibu merelakan pemeriksaan terhadap anaknya.

    Ada beberapa kasus pada tahun lalu, kata dia, seorang ibu yang positif HIV dan proses persalinan dilakukan di RSUD dr. Iskak tidak proaktif memeriksakan bayinya ke klinik VCT (voluntary counselling and testing) tanpa alasan jelas.

    "Bayi tersebut seharusnya mendapatkan profilaksis antiretroviral [ARV] atau prosedur kesehatan yang bertujuan mencegah daripada mengobati. Namun rupanya setelah empat hari kelahiran, ibu bayi itu tidak kembali," tutur dia.

    Didik menambahkan dari data Dinkes Tulungagung sejak Januari hingga Oktober 2016 tercatat penderita HIV/AIDS sebanyak 210 kasus.

    Mayoritas masih tetap jenis kelamin laki laki sekitar 60 persen sisanya perempuan.

    Sedangkan untuk kategori usia masih pada usia produktif, yakni usia 20-50 tahun, di mana dari segi pekerjaan yang paling banyak karyawan laki laki, menularkan pada ibu rumah tangga, disusul pekerja seks komersial (PSK) dan terakhir tenaga kerja Indonesia (TKI).



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.