Ikatan Pesantren Indonesia Tunggu Protokol New Normal Untuk Ponpes
Apabila penerapan normal baru yang akan diterapkan pemerintah bisa membantu menjalankan aktivitas belajar mengajar di pesantren. Pihaknya sangat mendukung.
Madiunpos.com, JAKARTA -- Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) masih menunggu detail bentuk protokol kesehatan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah. Menyusul rencana penerapan normal baru atau new normal.
"Ini kan pemerintah yang punya wewenang, kami pesantren sifatnya menunggu, sebelum menjalankan aktivitas belajar mengajar," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat IPI KH Zaini Ahmad, Jumat (29/5/2020).
Protokol kesehatan tersebut penting sekali bagi setiap instansi, terutama di ranah pendidikan. Hal itu agar tidak ada kesalahan saat aktivitas belajar mengajar berjalan dalam situasi normal baru.
Sudah Lama Melengkung, Atap Ruang Guru SDN Klompangan di Jember Ambruk
Secara umum IPI juga berharap aktivitas belajar mengajar dapat kembali berjalan seperti biasanya. Sebab, selama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proses belajar dari rumah tidak terlalu efektif dan maksimal.
"Ini mengkhawatirkan anak-anak yang sudah bisa mengasah ilmunya malah terpengaruh," kata dia.
Oleh karena itu, ujarnya, bila penerapan normal baru yang akan diterapkan pemerintah bisa membantu menjalankan aktivitas belajar mengajar di pesantren. Pihaknya sangat mendukung.
Bangga! Putra Kelahiran Madiun Jadi Pemimpin Tertinggi TNI AL
Sembari menunggu aturan yang lebih detail terkait normal baru, pembatasan jarak fisik akan tetap dilakukan di pesantren bila proses belajar mengajar sudah bisa dimulai.
Sebagai contoh kursi dan meja belajar yang biasanya diperuntukkan oleh dua santri, saat pemberlakuan normal baru akan digunakan oleh satu pelajar saja.
Pemkab Ponorogo Persiapkan Diri untuk New Normal
Selain itu, nantinya para santri di seluruh Tanah Air juga harus menggunakan masker selama berada pondok pesantren. "Kami Ikatan Pesantren Indonesia siap dengan adanya pemberlakuan normal baru untuk mendukung aktivitas belajar mengajar," katanya.
Editor : Arif Fajar Setiadi
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.