Indeks Pembangunan Manusia Kota Madiun 2016 Capai 80,01%, Ini Artinya

Indeks Pembangunan Manusia Kota Madiun 2016 Capai 80,01%, Ini Artinya Sugeng Rismiyanto (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Capaian IPM Kota Madiun pada 2016 cukup tinggi

    Madiunpos.com, MADIUN -- Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat capaian indeks pembangunan manusia (IPM) kota setempat pada tahun 2016 naik ketimbang tahun sebelumnya.

    Kepala BPS Kota Madiun Firman Bastian dalam kegiatan Forum Koordinasi Kehumasan dan Jumpa Pers Publikasi Data Statistik Daerah Kota Madiun, di Gedung Diklat setempat, Selasa (17/10/2017), menyampaikan IPM Kota Madiun tahun 2016 tercatat mencapai 80,01 persen.

    "Berdasarkan skala internasional, capaian IPM di atas 80 tergolong kategori sangat tinggi," ujar dia. Menurut Firman, IPM Kota Madiun yang mencapai 80,01 persen tersebut meningkat 0,53 persen dari IPM setempat tahun 2015 yang mencapai 79,48 persen.

    Dengan capaian IPM yang tergolong tinggi tersebut, berarti harapan hidup, angka melek huruf, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan standar hidup masyarakat Kota Madiun dinilai cukup baik.

    Firman menyatakan angka IPM di tahun 2017 ini juga cenderung naik. Namun, angka pastinya belum ada, karena masih finalisasi.

    Dia menilai kenaikan indikator IPM Kota Madiun tersebut tidak lepas dari adanya berbagai program yang digulirkan Pemkot Madiun maupun pemerintah pusat. Antara lain, program di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan peningkatan kualitas sarana serta prasarana untuk masyarakat.

    Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto mengatakan tidak akan berpuas diri dengan capaian IPM tersebut. Guna meningkatkan indikator IPM di tahun berikutnya pemerintahannya menekankan pada lima program penting dan utama dalam pembangunan.

    Yakni peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan pendidikan, peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan kesehatan, peningkatan infrastruktur terutama penanggulangan banjir, peningkatan pengentasan kemiskinan, dan peningkatan sumber daya aparatur.

    Sugeng memaparkan guna menunjang pencapaian lima program tersebut, sejumlah program prorakyat yang selama ini sudah dilaksanakan akan tetap diteruskan, seperti rehab rumah tak layak huni (RTLH), jambanisasi, Jamkesmasta, dan wajib belajar 12 tahun.

    "Selain itu juga akan dilakukan program lain seperti, pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu, program di bidang lingkungan hidup, pengembangan koperasi dan UMKM, penanaman modal, ketahanan pangan, olahraga, pertanian, pariwisata, sosial, serta budaya," ungkap Sugeng Rismiyanto.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.