INDUSTRI PENERBANGAN : 2015, Penumpang Bandara Malang Naik 15%

INDUSTRI PENERBANGAN : 2015, Penumpang Bandara Malang Naik 15% Wings Air Solo-Surabaya Terbang Perdana dari Bandara Adi Sumarmo, Senin (21/7/2014). (Solopos - dok)

    Industri penerbangan di Malang terus menggeliat. Penumpang pesawat dari Bandara Abd Saleh Malang diperkirakan naik 2015 pada tahun ini.

    Solopos.com, MALANG -- Pertumbuhan penumpang pesawat lewat Bandara Abd Saleh Malang diperkirakan mencapai 15% pada 2015.

    District Manager Sriwijaya Air Malang M. Yusrie Hansyah mengatakan terus tumbuhnya penumpang pesawat terbang perlu diantisipasi maskapai, terutama Sriwijaya Air.

    “Karena itulah, mulai Januari 2015 kami mengoperasikan dua pesawat berbadan lebih besar, yakni Boeing 737-800 dengan kapasitas 180 seat,” kata M. Yusrie di Malang, Selasa (30/12/2014).

    Dua pesawat Boeing 737-800 tersebut menggantikan dua pesawat sebelumnya, yakni seri Boeing 737-300 dengan kapasitas 140 seat.

    Dua pesawat yang berbadan lebih besar itu untuk berangkat pada pagi dan sore, yakni pukul 08.30 dan 14.30. Sedangkan jam keberangkatan pukul 12.45, tetap menggunakan pesawat Boeing 737-300.

    Pergantian dua pesawat tersebut, selain mengantisipasi naiknya jumlah penumpang, juga menyiasati masih terbatasnya fasilitas bandara sehingga tidak mudah untuk menambah jadwal flight maupun rute baru.

    Meski begitu, dia yakinkan, dengan terbatasnya fasilitas bandara tidak sampai menganggu operasional maskapai.

    Angka pengalihan penerbangan dari Malang ke Surabaya relatif kecil. Jika direratakan, hanya 1-2 kali per bulan di musim penghujan.

    “Kalau di musim kemarau, tidak ada hambatan sama sekali,” ujarnya.

    Adanya fakta tersebut menunjukkan bahwa penerbangan sipil di Bandara Abd Saleh relatif lancar dan layak.

    Tren terus naiknya permintaan masyarakat untuk menggunakan pesawat terbang dari Bandara Abd Saleh karena posisi Malang sebagai kota wisata, kota pendidikan, dan kota bisnis semakin kuat.

    Karena itulah, jumlah kunjungan ke Malang dengan menggunakan juga semakin meningkat.

    Dengan penggantian dua pesawat tersebut, dia optimistis, load factor maskapai Sriwijaya Air rute Malang-Jakarta bisa bertahan di angka 80% ke atas.

    “Khusus untuk Sriwijaya Air, kami targetkan jumlah penumpang tumbuh 20% bila dibandingkan 2014,” ujarnya.

    Sementara itu, Pemkot Malang pada 2015 menargetkan kunjungan wisatawan bisa tumbuh 20% dengan adanya fasilitas bus wisata gratis serta adanya berbagai even budaya dan wisata.

    PHRI menyambut baik apa yang dilakukan Pemkot Malang untuk menjaring wisatawan ke Kota Malang.

    Sekretaris Badan Pengurus Cabang PHRI Malang Slamet Sudiharto meminta agar bus wisata yang dioperasikan lebih banyak sehingga bisa optimal dalam pemberian layanan pada tamu hotel yang ada di Kota Malang.

    “Even-even wisata juga harus digelar semenarik mungkin sehingga bisa bergema di tingkat regional, nasional, bahkan internasional,” ujarnya.



    Editor : Rini Yustiningsih

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.