INFRASTRUKTUR PONOROGO : Merasa Tak Aman, Warga Terdampak Proyek Waduk Bendo Minta Dipindah

INFRASTRUKTUR PONOROGO : Merasa Tak Aman, Warga Terdampak Proyek Waduk Bendo Minta Dipindah Kondisi lokasi proyek pembangunan Waduk Bendo di Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, Minggu (23/7/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

    Infrastruktur Ponorogo, warga terdampak pembangunan Waduk Bendo minta segera direlokasi.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Warga Dusun Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, Ponorogo, meminta segera direlokasi dari kawasan proyek pembangunan Waduk Bendo. Warga merasa tidak aman dan tidak nyaman tinggal di kawasan proyek pembangunan itu.

    Pemerintah dianggap tidak memenuhi janji dengan tidak segera merelokasi warga yang masih tinggal di kawasan proyek itu. Padahal, sebelumnya pemerintah berjanji akan merelokasi warga sebelum Lebaran tahun ini.

    Ketua Paguyuban Warga Dusun Bendo, Miranto, mengatakan selama ini warga mengaku kurang nyaman berada di sekitar proyek Waduk Bendo. Warga setiap harus menghadapi kebisingan dan debu yang dihasilkan dari aktivitas pembangunan itu.

    Selain itu, progres pembangunan waduk yang semakin meluas juga mengancam keselamatan warga, terutama warga yang tinggal cukup dekat dengan proyek itu.

    Dia menuturkan saat ini letak permukiman penduduk sekarang berada di bawah timbunan material proyek. "Masih ada beberapa rumah yang tinggal di situ. Kami tetap khawatir jika nanti terjadi longsoran dan mengenai rumah warga," jelas dia, Minggu (23/7/2017).

    Dia menuturkan akibat pembangunan proyek ini sungai di desa setempat mulai mengalami penyempitan. Penyempitan sungai ini tentu berbahaya saat musim penghujan bisa memicu terjadinya banjir.

    "Mereka kan tidak tinggal di sini. Coba kalau tinggal di sini, apa juga tidak khawatir," kata dia.

    Warga juga menolak rencana pihak proyek untuk mengalihkan aliran sungai ke terowongan yang sudah dibangun. Hal ini karena lebar sungai terowongan itu lebih sempit dibandingkan lokasi aslinya. Apalagi sungai tersebut tidak pernah mengalami kekeringan selama ini.

    Penolakan warga untuk memindah aliran sungai ini menjadi kendala bagi pekerja proyek untuk melanjutkan pembangunan. "Proses relokasi juga harus dipercepat supaya pembangunan juga bisa cepat," jelas Miranto.

    Pengalihan Aliran Sungai

    Sebenarnya pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ponorogo telah berkoordinasi dengan perwakilan warga untuk membahas soal penolakan warga terkait pengalihan aliran sungai dan rencana relokasi. Namun, karena saat itu warga banyak yang tidak hadir akhirnya pertemuan itu dibatalkan.

    Seorang warga Dusun Bendo, Trimo, mengatakan Bupati Ipong Muchlissoni sempat berjanji pada saat berkunjung di lokasi proyek Maret lalu akan merelokasi warga sebelum Lebaran tahun ini.  Tetapi janji itu sampai sekarang belum terealisasikan.

    Sesuai kesepakatan warga dan pemerintah, lokasi relokasi berada di wilayah Desa Ngindeng, Sawoo, dengan menempati lahan Perhutani yang tidak jauh dari lokasi Waduk Bendo.

    Selain lokasi relokasi, pemerintah juga sepakat untuk mendirikan rumah baru bagi warga yang terdampak dengan tipe 36 dan pekarangan seluas 10X20 meter.

    Jumlah keluarga yang terdampak pembangunan itu ada 89 yang tersebar di seluruh wilayah dusun tersebut. Sedangkan ladang dan lahan milik warga juga akan diganti dengan luas yang sama.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.