Ini 12 Orang Pertama di Surabaya yang akan Divaksin 15 Januari

Madiunpos.com, SURABAYA - Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 sinovac di Kota Surabaya akan dilakukan Jumat (15/1/2021) di Balai Kota Surabaya. 12 Orang yang divaksin ini sudah melalui screening.

Mereka yakni Plt Wali Kota, Komandan Resor Militer 084/Bhaskara Jaya, Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Kepala Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Perak.

Selain itu, Kepala Kancab BPJS Surabaya, Deputi Direksi BPJS Kanwil Jatim, Kepala Kantor Kemenag Surabaya, Ketua IDI Surabaya, Direktur RSUD dr Moh Sowandhie, dan Ketua Tim Penggerak PKK.

Isu Teror Pocong Resahkan Warga Jember

"Nanti ada screening. Tenaganya sudah kami siapkan semua, untuk screening terakhir pada saat pelaksanaan hari H," kata Plt. Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, di Balai Kota Surabaya, Selasa (12/1/2021).

Sebelumnya, 3.420 vaksin Covid-19 Sinovac akan didistribusikan di Kota Surabaya tahap pertama. Puluhan ribu itu jatah vaksin yang diberikan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim.

Selain itu, Whisnu juga meminta tambahan 8.000 lebih vaksin Covid-19 sinovac. Ini dilakukan untuk tenaga publik, seperti polisi-TNI, Satpol PP, Linmas dan lain-lain.

Digelar Tanpa Izin, Hajatan Pernikahan di Tulungagung Dibubarkan

"Nanti kita minta tambahan sekitar 8.000-an untuk tenaga publik lainnya, kayak polri-TNI, Satpol PP, Linmas, dan lainnya," ujarnya.

Tahap pertama vaksinasi dilakukan untuk forkopimda. Berikutnya dilakukan di rumah sakit dan puskesmas. Totalnya ada di 109 tempat yang difasilitasi untuk vaksinasi.

"Ada 46 rumah sakit [vaksinasi]. Dan ada 63 puskesmas, total ada 109 tempat fasilitator untuk vaksin," sebutnya.

Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah

Simulasi juga telah dilakukan di 63 puskesmas dan 7 RS. Dua di antaranya RS milik Pemkot Surabaya. Dan 39 RS lainnya didorong untuk melakukan simulasi vaksinasi.

"Pada Sabtu, 16 Januari dan berikutnya vaksinasi dilakukan untuk tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan. Kemudian giliran masyarakat yang mendapat vaksin," pungkasnya.