Ini Upaya KAI Daops Madiun Cegah Aksi Teror di Kereta Api
PT KAI Daops VII Madiun menempatkan pengamanan tertutup dalam rangka mewaspadai aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini di Surabaya dan lokasi lain di Tanah Air. Hal itu untuk meminimalisasi potensi teror dan gangguan terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.Tindakan antisipatif tersebut merupakan instruksi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) Kementerian Perhubungan tertanggal 14 Mei 2018 tentang kewaspadaan terhadap ancaman gangguan keamanan dan keselamatan KA.

<p><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VII Madiun menempatkan pengamanan tertutup <a title="Video Detik-Detik Serangan Mapolda Riau" href="http://viral.solopos.com/read/20180516/486/916556/video-detik-detik-serangan-mapolda-riau">dalam rangka mewaspadai</a> aksi teror yang terjadi akhir-akhir ini di Surabaya dan lokasi lain di Tanah Air. Hal itu untuk meminimalisasi potensi teror dan gangguan terhadap sarana dan prasarana perkeretaapian.</p><p><span>Kapala PT KAI Daops VII Madiun Shulthon Hasanudin di Madiun, Selasa (15/5/2018), mengatakan tindakan antisipatif tersebut merupakan instruksi Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjenka) Kementerian Perhubungan tertanggal 14 Mei 2018 tentang kewaspadaan terhadap ancaman gangguan keamanan dan keselamatan KA.</span></p><p><span>"Kami melaksanakan instruksi tersebut demi mewujudkan keamanan dan keselamatan operasi kereta api. Kami mengimbau kepada masyarakat pengguna jasa KA, agar bersama-sama meningkatkan kewaspadaan serta pengawasan terhadap hal-hal yang mencurigakan untuk mencegah potensi teror," ujar Shulthon.</span></p><p><span>Shulthon Hasanudin</span> menambahkan sarana dan prasarana perkeretaapian termasuk <a title="Penggerebekan Terduga Teroris di Tangerang, 3 Orang Diamankan" href="http://news.solopos.com/read/20180516/496/916565/penggerebekan-terduga-teroris-di-tangerang-3-orang-diamankan">salah satu objek vital nasional</a> yang penggunaannya banyak diminati masyarakat.</p><p><span>"Karena itu perlu dilakukan langkah antisipasi demi mewujudkan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat pengguna kereta api," kata dia.</span></p><p><span>Manajer Humas PT KAI Daops VII Madiun Supriyanto mengatakan setelah insiden beberapa aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo pada Minggu (13/5/2018) dan Senin (14/5/2018), seluruh jajaran PT KAI Daops VII Madiun sudah diinstruksikan untuk waspada, utamanya terhadap keselamatan perjalanan KA.</span></p><p>"Termasuk juga peningkatan pengamanan di atas KA dengan menempatkan petugas pengamanan secara acak," kata Supriyanto.</p><p>Ia menambahkan upaya lain yang dilakukan untuk pengamanan antara lain, <a title="Polisi Ledakkan 54 Bom Pipa Milik Peneror Mapolrestabes Surabaya" href="http://news.solopos.com/read/20180515/496/916455/polisi-ledakkan-54-bom-pipa-milik-peneror-mapolrestabes-surabaya">menambah jumlah personel pengamanan</a>, terutama di stasiun-stasiun yang melayani banyak penumpang.</p><p>PT KAI Daops Madiun pada Selasa siang membatalkan keberangkatan perjalanan dua anak yang hendak naik <em>KA Logawa</em> dari Stasiun Besar Madiun menuju Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebab, keduanya menggunakan identitas palsu dan tidak dapat menunjukkan KTP kepada petugas saat <em>boarding</em>.</p><p><span>Supriyanto menegaskan upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. </span></p><p><span>Adapun, syarat calon penumpang diperbolehkan naik kereta api, khususnya saat <em>boarding</em> dan memasuki peron adalah calon penumpang wajib menunjukkan identitas ke petugas, seperti KTP, SIM, maupun paspor yang dilengkapi foto sesuai dengan tiket dan orang yang bepergian.</span></p><p><strong>Silakan </strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong> dan </strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong> untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p><p><span> </span></p>
Editor : Rohmah Ermawati
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.