Kategori: Kisah Unik

Jadi Miliarder, Puluhan Warga Tuban Dicoret dari Daftar Penerima Bansos

Madiunpos.com, TUBAN -- Sebanyak 27 keluarga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, dicoret dari penerima bantuan sosial pemeirntah. Hal ini setelah keluarga tersebut menjadi miliarder.

Seperti diketahui, ratusan keluarga di Desa Sumurgeneng mendadak kaya dan memborong mobil baru setelah mendapatkan uang gantu rugi lahan untuk kilang minyak Pertamina. Karena sudah menjadi kaya, mereka kemudian dicoret dari penerima bantuan sosial pemerintah.

Sebelum jadi kaya, mereka merupakan seorang petani yang sebagian juga warga miskin. Kemudian warga yang tercatat sebagai keluarga miskin mendapatkan bantuan sosial berupa Bantuan Pangan Non tunai (BPNT) Kemensos sejak 2018.

49 Paus Pilot Terdampar di Pantai Bangkalan, Hanya 3 Ekor yang Hidup

Tim Pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) Jenu, Imron, mengatakan ada 27 keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Sumurgeneng yang akhirnya dicoret dari penerima bantuan sosial pemerintah karena sudah dianggap sebagai warga mampu.

“Ada 27 KPM yang ditemukan sudah mampu. Ini validasi u;ang dicoret keluar dari keluarga miskin di Desa Sumurgeneng,” kata dia yang dikutip dari detik.com, Sabtu (20/2/2021).

Hujan Deras, Pohon Karet Berusia 100 Tahun di Telaga Ngebel Tumbang

Dia menceritakan di Desa Sumurgeneng ada 288 KPM program BPNT. Setelah dilakukan verifikasi ulang dan peninjauan ke lapangan, ditemukan ada 27 KPM yang dianggap sudah mampu setelah mendapat yang ganti rugi lahan dari proyek kilang minyak Pertamina.

Selanjutnya mereka dicoret sebagai penerima progran BPNT melalui aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG).

“Sudah diverifikasi oleh petugas SIKS-NG dan perangkat desa. Yang sudah mendapatkan uang lahan harus dikeluarkan dari penerima BPNT,” kata Imron.

Verifikasi ulang ini dilakukan setelah desa itu viral karena banyak warganya yang memborong mobil baru dan menjadi miliarder,

Dari 27 keluarga yang dicoret dari penerima bansos itu, lanjut dia, semuanya rela namanya dicoret dari penerima BPNT. Selanjutnya akan dialihkan ke keluarga miskin lainnya.

“Tidak ada yang keberatan, karena mereka semua sadar jika sudah mampu. Mereka rela didelet dari penerima BPNT, agar kuotanya bisa diberikan pada orang lain,” jelasnya.

Abdul Jalil

Dipublikasikan oleh
Abdul Jalil

Berita Terkini

Juara Microsoft Excel World Championship Indonesia, Tim Pegadaian Siap Berlaga di E-Sport Edutainment Dunia

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian menorehkan prestasi gemilang dengan menyabet seluruh gelar juara di Microsoft… Read More

4 hari ago

Pegadaian Serahkan Hibah Sistem Teknologi Daur Ulang Air Hujan dan Air Wudu untuk Masjid Salman ITB

Madiunpos.com, BANDUNG — Komitmen Pegadaian terhadap lingkungan berkelanjutan di lingkungan kampus dan tempat ibadah semakin… Read More

1 minggu ago

Beri Layanan Sepenuh Hati, Contact Center Pegadaian Borong Penghargaan di Ajang ICCA 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Indonesia Contact Center Association… Read More

1 minggu ago

Pegadaian Raih Kembali Sertifikat ISO 22301:2019, Wujud Komitmen Terhadap Standar Operasional Global

Madiunpos.com, JAKARTA-PT Pegadaian kembali membuktikan komitmennya terhadap standar operasional global, dengan sukses meraih kembali sertifikat… Read More

1 minggu ago

Permintaan Emas Melonjak, Galeri 24 Pastikan Stok Emas Batangan Tersedia di Semua Outlet

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian melalui anak usahanya Galeri 24 siap penuhi kebutuhan masyarakat dalam… Read More

2 minggu ago

Bagi-bagi Rezeki! Pegadaian Umumkan 450 Pemenang Badai Emas 2025 Periode 1

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali menggelar pengundian program loyalitas tahunannya, Badai Emas Pegadaian 2025.… Read More

2 minggu ago

This website uses cookies.