Kategori: News

Jadi Muncikari Prostitusi Online Anak di Bawah Umur, Bos Tempat Indekos Diringkus

Madiunpos.com, SURABAYA - Seorang bos tempat indekos ditangkap polisi di Mojokerto, Jawa Timur. Dia ditangkap karena menjadi muncikari yang merekrut dan menawarkan 36 anak di bawah umur di media sosial.

Tersangka yakni OS, 38, warga Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Ia ditangkap Unit Subdit V Siber Ditreskrimum Polda Jatim pada Jumat (29/1).

"Tersangka kami tangkap di tempat kos-kosannya," terang Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, saat jumpa pers, Senin (1/2/2021).

Polres Probolinggo Kota Berduka, Kapolsek Mayangan Meninggal Positif Covid-19

Menurut Slamet, korban yang telah ditawarkan muncikari itu berjumlah 36 perempuan, yang masuk kategori di bawah umur. Rata-rata umur korban berkisar 14 tahun hingga 16 tahun. Mereka masih berstatus pelajar SMP dan SMA.

"Korban ada 36 anak. Umurnya 14 sampai 16 tahun. Statusnya pelajar dari SMP hingga SMA," jelas Slamet.

Slamet menambahkan praktik prostitusi online anak di bawah umur ini telah dilakukan tersangka dalam dua tahun terakhir. Ia dibantu melalui reseller untuk mencarikan korban untuk ditawarkan ke pria hidung belang.

4 Pegawai Dishub Trenggalek Positif Covid-19

 

Tarif

"Hampir berjalan dua tahun ini. Dia dibantu reseller yang masih di bawah umur juga. Namun saat ini kami masih tetapkan satu tersangka," tutur Slamet.

"Tidak menutup kemungkinan akan ada tersangka lain. Ini kami masih pengembangan lidik," kata Slamet.

Sementara itu, Direskrimsus Polda Jatim, Kombes Pol Farman, mengatakan tersangka mematok tarif layanan seks dari anak-anak di bawah umur itu dengan harga yang bervariasi, mulai Rp250.000 hingga Rp600.000. Namun, dalam keterangan tersangka pernah menjual hingga Rp1,3 juta.

Polres Probolinggo Kota Berduka, Kapolsek Mayangan Meninggal Positif Covid-19

"Tarifnya dari Rp250.000 sampai Rp600.000. Tapi dia pernah menjual anak kelas VIII itu seharga Rp1,3 juta," tutur Farman kepada wartawan, Senin (1/2).

"Tersangka ini juga mengambil untung sekitar 50 persen dalam setiap transaksinya," imbuh Farman.

Untuk menawarkan prostitusi online siswi SMP-SMA, lanjut Farman, tersangka membuat 6 grup WhatsApp. Grup itu berisikan para konsumen atau pria hidung belang.

Sosialisasi Prokes Dikira Vaksinasi Covid-19, Pedagang Pasar Pagotan Madiun Kabur

"Ada enam grup konsumen. Satu grup ada yang 100 orang anggota. Ada yang 50, ada 80. Macam-macam," terang Farman.

Haryono Wahyudiyanto

Dipublikasikan oleh
Haryono Wahyudiyanto

Berita Terkini

Pegadaian Dukung Pemberdayaan Kelompok Rentan lewat Pelatihan Kemandirian Ekonomi dan Inklusi Digital

Madiunpos.com, JAKARTA — PT Pegadaian bersama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dua entitas dalam holding… Read More

6 hari ago

Meriahkan Tahun Baru Islam, Pegadaian Syariah Gelar Kilau Emas Muharram untuk Masyarakat Aceh

Madiunpos, LHOKSEUMAWE — Pegadaian Syariah meluncurkan program sosial-ekonomi bertajuk Kota Islami Lhokseumawe Amanah untuk Ekonomi… Read More

6 hari ago

Komitmen Jalankan Transformasi Digital, Pegadaian Catat Lebih dari 10 Juta Transaksi Digital pada Semester Pertama 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian mencatatkan pencapaian monumental dalam perjalanan transformasi digitalnya dengan berhasil membukukan… Read More

2 minggu ago

Jangan Lewatkan, Pegadaian Galeri 24 Bagi–Bagi Emas Gratis di PRJ JIEXPO Kemayoran

Madiunpos.com, JAKARTA - Dalam rangka memeriahkan HUT Ke-498 Jakarta, Pemprov DKI Jakarta kembali menggelar PRJ… Read More

2 minggu ago

Inovasi Baru Pegadaian: Emas Fisik Kini Bisa Langsung Jadi Tabungan Emas

Madiunpos.com, JAKARTA – Bagi yang akrab dengan dunia investasi, tentu sudah tidak asing dengan Tabungan… Read More

3 minggu ago

Pegadaian Raih The Most Innovative dan The Best CEO Future Finance Awards 2025

Esposin, JAKARTA – PT Pegadaian memborong dua penghargaan pada malam penganugerahan Innovative Future Finance Awards… Read More

3 minggu ago

This website uses cookies.