JALUR BARU KERETA API : Jonan Potong Dominasi Organda di Tanjung Perak

JALUR BARU KERETA API : Jonan Potong Dominasi Organda di Tanjung Perak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan (kkiri) didampingi Direktur KAI Edi Sukmoro (kedua dari kiri) serta Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan BUMN Dwijanti Tjahjaningsih (ketiga dari kiri) meresmikan angkutan kereta api kontainer di Terminal Petikemas Surabaya, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4/2015). Dengan dibukanya kembali angkutan KA kontainer dengan jalur Surabaya-Jakarta tersebut diharapkan dapat memperlancar arus peti kemas dan dapat bersinergi dengan konsep tol laut seperti yang digagas Presiden Joko Widodo. (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

    Jalur baru kereta api dioperasikan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, sekaligus memangkas dominasi organda.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Kementerian Perhubungan berupaya menegakkan persaingan sehat dalam bisnis transportasi logistik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selama ini, bisnis transportasi logistik di kawasan itu didominasi oleh angkutan truk kelolaan Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda).

    Salah satu caranya adalah dengan meresmikan jalur kereta logistik dari container yard PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) ke Jakarta. Jalur rel pelabuhan itu akan dioperasikan oleh PT Kereta Api Logistik (Kalog) mulai bulan ini.

    Adapun rangkaian kereta api yang rencananya beroperasi di TPS ada dua, dengan stamformasi masing-masing 30 gerbang datar (GD), terdiri atas 20 GD muatan petikemas reefer dari TPS ke Kalimas, dan 10 GD lainnya dari Stasiun Kalimas ke Stasiun Sungai Lagoa Jakarta.

    Diterapkan Tanjung Priok
    Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menegaskan dibukanya jalur kereta di pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia itu adalah strategi menurunkan angka dwelling time dan pemborosan biaya logistik. Nantinya, strategi serupa diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Kereta api harus melayani Tanjung Perak, supaya pengguna jasa punya banyak pilihan, bukan untuk mematikan angkutan truk. [Namun tujuannya adalah] Supaya operator angkutan makin kompetitif,” sebutnya di seusai pembukaan jalur rel itu di Surabaya, Kamis (9/4/2015).

    Bukan hanya menginginkan persaiangan yang sehat dalam hal angkutan pelabuhan, Jonan mengaku ingin menyudahi dominasi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) selaku badan usaha pelabuhan di Tanjung Perak.

    “Harusnya ada badan usaha pelabuhan baru, supaya bisa bersaing dengan Pelindo III. Dengan demikian fasilitas di pelabuhan akan semakin baik. Tujuan utamanya adalah mengurangi kepadatan jalan raya dan tentu saja biaya logistik nasional.”

    Bakal Lebih Padat

    Sejumlah petugas melintas di samping kereta api kontainer pada peresmian angkutan peti kemas menggunakan kereta tersebut di Terminal Peti Kemas, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4/2015). Dengan dibukanya kembali angkutan KA kontainer dengan jalur Surabaya-Jakarta itu diharapkan dapat memperlancar arus peti kemas dan dapat bersinergi dengan konsep tol laut seperti yang digagas Presiden Joko Widodo. (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)
    Sejumlah petugas melintas di samping kereta api kontainer pada peresmian angkutan peti kemas menggunakan kereta tersebut di Terminal Peti Kemas, Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (9/4/2015). Dengan dibukanya kembali angkutan KA kontainer dengan jalur Surabaya-Jakarta itu diharapkan dapat memperlancar arus peti kemas dan dapat bersinergi dengan konsep tol laut seperti yang digagas Presiden Joko Widodo. (JIBI/Solopos/Antara/Zabur Karuru)

    Direktur Umum Pelindo III Jarwo Suryanto, sementara itu, mengungkapkan pihaknya berencana menambah operasional jalur kereta pelabuhan di Terminal Teluk Lamong (TTL) sebagai proyek lanjutan. Sebab, dalam beberapa periode ke depan arus masuk kapal ke Surabaya bakal lebih padat dan lebih besar.

    Meskipun muatan kargo ditujukan ke Tanjung Priok, kemungkinan besar pintu masuknya akan melewati Tanjung Perak, sehingga jalur kereta akan makin dibutuhkan. “Jadi kembali lagi, ini memberikan pilihan kepada pengguna jasa. Untuk TTL, ada beberapa opsi nanti. Ini sedang dipelajari oleh PT KAI [Persero], akan nyambung dari arah mananya. Prinsipnya semua terminal besar pasti harus ada koneksinya dengan kereta api.”

    Kahumas Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak Heru Suprapto menjelaskan jadwal keberangkatan kereta logistik dari TPS dibagi antara Kalog 1 dan Kalog 2, masing-masing paling lambat pukul 20.00 WIB dan 01.00 WIB.

    Sementara itu, untuk keberangkatan dari Kalimas Surabaya, dijadwalkan pukul 21.00 WIB untuk Kalog 1 dan 02.00 WIB untuk Kalog 2. “Harapannya dengan ini beban pantura akan semakin berkurang, sehingga dwelling time di Tanjung Perak dapat makin turun.”

    Terima Keluhan
    Di lain pihak, Direktur Utama Kalog Budi Noviantoro mengaku dibukanya jalur kereta logistik di TPS menuai protes dari pihak Organda Tanjung Perak, yang mengkhawatirkan bisnis angkutan truk pelabuhan mereka bakal gulung tikar.

    “Sudah dapat surat [protes], pak menteri [Jonan] juga. Namun, kalau kita lihat, pangsa di sini kira-kira 4.000 kontainer/bulan. Paling-paling yang menggunakan kereta tidak sampai 10%, kecil sekali. Tapi, enggak tahu ke depannya bagaimana. Namanya juga harus bersaing.”

    Tahun ini, kata Budi, pihaknya telah menginvestasikan 100 lokomotif dan 1.200 gerbong baru yang akan dioperasikan di Pulau Jawa. Hingga 2016, dipastikan ada tambahan 50 lokomotif lagi yang didatangkan dari Amerika Serikat.

    Dua Kali Sehari
    Sementara itu, Dirut KAI  Edi Sukmoro menambahkan untuk saat ini, kereta logistik yang akan beroperasi di TPS berkapasitas 18 GD satu kali tarik, dengan jadwal dua kali sehari. Namun, fasilitas itu akan disambung hingga 30 GD di Kalimas.

    Dari sisi waktu, penggunaan kereta logistik hanya akan memakan waktu 12 hari atau setara dengan 20 hari jika menggunakan angkutan truk. Setelah Tanjung Perak, KAI akan menggarap proyek serupa di Jakarta dan Semarang.

    “Yang kami rencanakan untuk dimasuki kereta logistik adalah Tanjung Priok dan Tanjung Mas. Kami sekarang sedang buat track-nya. Di Semarang, sebagian sudah ada jalur relnya, tinggal Tanjung Priok yang belum ada.”



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.