JASA RAHARJA JATIM Bangun Sistem Data Korban Kecelakaan

JASA RAHARJA JATIM Bangun Sistem Data Korban Kecelakaan Ilustrasi korban kecelakaan (JIBI/Harian Jogja/Dok)

    Jasa Raharja Jatim menyiapkan sistem jaringan pendataan korban kecelakaan lalu lintas.

    Madiunpos.com, SURABAYA — PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Timur tahun ini tengah menyiapkan sistem jaringan yang menghubungan data-data korban kecelakaan dari berbagai rumah sakit, dinas perhubungan dan kepolisian di Jawa Timur.

    Kepala Cabang Jasa Raharja Jawa Timur Armanda mengatakan sistem tersebut diyakini dapat membantu memangkas keberadaan calo dan memudahkan korban kecelakaan dalam melakukan klaim asuransi saat berada di rumah sakit.

    "Kami targetkan program sistem jaringan ini sudah sinkron ke semua rumah sakit dan kepolisian di Jatim pada akhir tahun," katanya dalam konferensi pers, di Surabaya, Senin (1/6/2015).

    Dia memaparkan, sepanjang Januari-April 2015 tercatat Jasa Raharja Jatim telah melakukan pembayaran santunan kecelakaan sebesar Rp73,2 miliar dengan total korban 5.964 orang. Santunan tersebut turun dibandingkan santunan tahun lalu pada periode yang sama yakni mencapai Rp74,2 miliar dengan jumlah korban 5.789 orang. Sedangkan santunan yang dibayarkan sepanjang 2014 mencapai Rp230 miliar dengan jumlah korban kecelakaan 18.062 orang.

    "Pada awal tahun ini memang jumlah santunannya turun, tetapi jumlah korban justru bertambah. Ini karena jumlah korban meninggal menurun dan jumlah korban luka atau cacat yang bertambah," jelas Armanda.

    Kerja Sama
    Dia menambahkan, selain bekerja sama dengan kepolisian, dishub dan rumah sakit, Jasa Raharja juga bekerjasama dengan BPJS yang menangani masalah kecelakaan. Jasa Raharja, jelasnya, bertanggung jawab terhadap santunan korban luka hingga Rp10 juta. Bila melebihi dari ketentuan santunan tersebut, selanjutnya akan ditangani oleh BPJS.

    Untuk menekan angka kecelakaan, tahun ini Jasa Raharja menggelar berbagai upaya pencegahan, di antaranya kegiatan penyuluhan dan sosialisasi atau dialog publik dengan mahasiswa dan menggelar mudik gratis mengingat jumlah kasus kecelakaan banyak terjadi saat momen mudik Lebaran.

    Menurut Armanda, mahasiswa dipilih sebagai sasaran sosialisasi karena korban kecelakaan lalu lintas selama ini didominasi oleh kalangan pelajar dan mahasiswa serta pekerja usia muda yang produktif. Selain itu kebanyakan korban lakalantas adalah pengendara sepeda motor dengan prosentase mencapai 73,96%.

    "Rencananya kami menggelar dialog publik pada 3 Juni 2015 di Universitas Airlangga, sedikitnya ada 250 orang peserta dialog," imbuh Armanda.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.