Jatim Inflasi 0,29% Jelang Lebaran Dipicu Daging Ayam

Tingginya kebutuhan daging ayam selama Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri 2019 menyebabkan kenaikan harga komoditas tersebut. Imbasnya, daging ayam menjadi salah satu pemicu inflasi 0,29% di Jawa Timur (Jatim) pada Mei 2019.

Jatim Inflasi 0,29% Jelang Lebaran Dipicu Daging Ayam Kepala Bidang Distribusi Statistik BPS Jatim, Satrio Wibowo, saat paparan berita resmi statistik di Surabaya, Senin (10/6/2019). (Bisnis-Peni Widarti)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Tingginya kebutuhan daging ayam selama Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri 2019 menyebabkan kenaikan harga komoditas tersebut. Imbasnya, daging ayam menjadi salah satu pemicu inflasi 0,29% di Jawa Timur (Jatim) pada Mei 2019.

    Kepala Bidang Distribusi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Satrio Wibowo, mengatakan harga daging ayam pada Mei terutama di pekan terakhir rerata mencapai Rp34.588/kg atau naik 5,92% dibandingkan harga daging ayam pada April 2019 yang rerata Rp31.968/kg.

    “Kami perkirakan kenaikan harga daging ayam pada Mei kemarin itu karena permintaan yang meningkat menjelang Lebaran, kan selama ini menu masakan khas Lebaran adalah opor ayam dan sejumlah makanan lainnya,” jelasnya saat paparan berita statistik, Senin (10/6/2019).

    Satrio Wibowo menambahkan selain daging ayam, penyumbang inflasi Jatim pada Mei lalu adalah tarif angkutan antarkota atau bus yang naik sampai 7,47%. Diperkirakan tarif bus meningkat karena adanya momen mudik Lebaran dan libur anak sekolah.

    “Kenaikan tarif terjadi terutama di minggu-minggu terakhir karena sudah mulai cuti bersama, orang sudah mulai mudik lebih awal. Namun untuk tarif angkutan udara malah turun 4,91% karena kebijakan penurunan tarif sehingga angkutan udara ini menjadi penyumbang deflasi,” jelasnya.

    Satrio Wibowo menambahkan bawang putih yang dalam beberapa bulan sebelumnya sempat menjadi penyumbang inflasi kini sudah tidak lagi muncul dalam daftar penyumbang inflasi.

    “Bisa jadi ini disebabkan oleh upaya pemerintah yang melakukan impor bawang putih sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sebelum Lebaran dan bisa menekan inflasi. Tapi apakah bawang putih masih menyumbang inflasi atau menyumbang deflasi tidak ketahui yang pasti tidak ada dalam daftar 10 besar komoditas,” jelasnya.

    Lebih lanjut, dia menerangkan komoditas utama lainnya yang punya andil deflasi di Jatim di antaranya bawang merah, beras, dan angkutan udara. Bawang merah mampu menekan laju inflasi kali ini lantaran adanya panen raya bawang merah di beberapa sentra bawang merah di Jatim.

    Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.