Kapolda Jatim Ungkap Ancaman Pascapembubaran HTI Tak Terlalu Berarti
Kapolda Jatim anggap kelompok yang kontra pembubaran HTI tidak banyak.
Madiunpos.com, MADIUN -- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol. Machfud Arifin, menyampaikan masyarakat Jatim yang pro pembubaran organisasi masyarakat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) lebih banyak dibandingkan yang kontra terhadap pembubaran.
"Relatif aman. Ancaman sejak pembubaran HTI tidak terlalu berarti. Karena yang pro pembubaran HTI lebih banyak dibandingkan yang kontra," jelas Kapolda saat berkunjung di Mapolres Kota Madiun, Rabu (2/8/2017).
Machfud Arifin menyampaikan Polda Jatim mendukung kebijakan pemerintah yang telah membubarkan HTI. Sedangkan untuk kelompok yang kontra pembubaran jumlahnya tidak terlalu banyak dan jumlah tersebut dianggap tidak terlalu berarti bagi kepolisian.
Untuk organisasi anti-Pancasila lain, dia menyampaikan kepolisian akan fokus terhadap ormas yang saat ini menjadi perhatian pemerintah. "Kalau ada yang aneh-aneh kita tangkap," ungkap dia.
Sekretaris Daerah Kota Madiun, Maidi, mengatakan sejauh ini tidak ada PNS di Kota Madiun yang terlibat maupun menjadi simpatisan HTI. Jika ada PNS di Kota Madiun yang terlibat menjadi anggota atau simpatisan HTI, pihaknya akan menindak dengan tegas.
"Kalau ada PNS yang terlibat, tentu intelijen kan sudah masuk," jelas dia.
Editor : Rohmah Ermawati
Baca Juga
- Pengendara Motor Meninggal Dunia Tertimpa Pohon saat Melintas di Ring Road Madiun
- Walah, Polisi Tangkap Satpam & Sopir Ambulans Rumah Sakit di Kota Madiun Gegara Narkoba
- Mengaku dari Petugas Kebersihan, Komplotan Maling Gasak Uang Warga di Madiun
- Truk Molen Tabarak Motor hingga Rumah di Madiun, 2 Orang Meninggal di Lokasi
- Polisi Gelar Rekosntruksi Kasus Pria Bunuh Istri Siri di Madiun, Ada 20 Adegan Diperankan
- Pria Bunuh Istri Siri di Madiun karena Cemburu, Pelaku Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
- Seorang Wanita di Madiun Menjadi Korban Pembunuhan, Pelaku Diduga Suami Siri
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.