Kasus Covid-19 Stagnan, PPKM di Jatim Dinilai Tak Efektif

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windu Purnomo, mengatakan kebijakan PPKM terkesan dilakukan setengah hati. Bahkan, kebijakan ini dirasa hanya formalitas belaka dan tidak berjalan efektif.

Kasus Covid-19 Stagnan, PPKM di Jatim Dinilai Tak Efektif Hari Pertama PPKM di Osowilangon, Surabaya, belasan pengendara diberi tilang KTP. (Detikcom/Faiq Azmi)

    Madiunpos.com, SURABAYA - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah berlangsung 10 hari, salah satunya dilakukan di Jawa Timur. Namun pengamat menilai, kebijakan PPKM tidak efektif.

    "PPKM tidak efektif," ujar Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windu Purnomo, kepada detikcom, Rabu (20/1/2021).

    Windu melihat kebijakan PPKM terkesan dilakukan setengah hati. Bahkan, kebijakan ini dirasa hanya formalitas belaka dan tidak berjalan efektif.

    Bakar Mobil Alphard Via Vallen, Terdakwa Dituntut 3 Tahun Penjara

    "Bisa diprediksi kebijakan formalitas ini kurang efektif. Selama aktivitas non esensial tetap jalan ya begini ini [hasilnya]," jelasnya.

    Kasus Covid-19 sendiri khususnya di Jatim, menurut Windu, tidak melandai selama penerapan PPKM. Kasus Covid-19 di Jatim masih stagnan di atas angka 800 kasus per-hari.

    "Kasusnya tinggi sama sekali tidak melandai," imbuhnya.

    Innalillahi...Pikap Masuk Jurang di Pacitan, 3 Penumpang Meninggal

     

    Bakal Diperpanjang

    Kasus kumulatif Covid-19 di Jatim sendiri berjumlah 101.197 kasus. 7.589 kasus di antaranya masih aktif atau dalam masa perawatan. 86.551 kasus sudah dinyatakan sembuh dan 7.057 kasus dinyatakan meninggal dunia.

    Diketahui, pemerintah pusat membuat kebijakan PPKM di beberapa provinsi salah satunya di Jatim. Ada 15 kabupaten/kota di Jatim yang saat ini menerapkan PPKM.

    Daerah itu yakni Kota Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Kemudian Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Lamongan, Ngawi, Kabupaten Blitar, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Nganjuk, dan Kabupaten Kediri.

    Buronan Kasus Korupsi Kredit Modal Kerja Rp118 Miliar Ditangkap di Sidoarjo

    Sementara itu, PPKM di sebagian Jawa-Bali akan diperpanjang selama dua pekan ke depan. Itu karena kasus Covid-19 dirasa belum juga mereda. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Syafrizal.

    Menanggapi hal tersebut, Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, mengatakan jika ada wacana perpanjangan PPKM Jawa-Bali, belum pasti dilakukan.

    "Iya, tadi ada rapat evaluasi, cuman sekda tadi yang langsung mimpin. Kalau memang ada wacana untuk diperpanjang secara teknis kan kita siap," kata Whisnu kepada wartawan, Rabu (20/1).

    Positif Covid-19, Tahanan Rutan Medaeng Meninggal

     

    Kampung Tangguh

    Hanya, lanjut Whisnu, efek dari PPKM ini yang harus terus dipantau Pemkot Surabaya. Seperti ekonomi pada masyarakat menengah ke bawah yang mulai dilakukan pendataan.

    "Kalau diperpanjang akan kita masifkan pendataan itu. Nanti bantuannya seperti apa. Beberapa sudah kita sampaikan, nanti kita perhitungkan bisa ndak kampung tangguh kita tambah lagi. Agar mereka juga bisa buka dapur umum, dan mereka yang terdampak tidak bisa makan tetap bisa kita beri makan atau bantuan-bantuan non tunai seperti apa," jelasnya.

    "Kalau dipastikan diperpanjang, pasti harus kita hitung cepat," tambahnyam

    Covid-19 Gejala Ringan, Begini Tips Tetap Aman Isolasi Mandiri di Rumah

    Sedangkan untuk evaluasi PPKM lebih dari sepekan lalu, Whisnu menyebut kampung tangguh memiliki peran penting dan sangat membantu. Karena dirasa hampir tidak ada gejolak di Surabaya.

    "Di tempat-tempat lain banyak gejolak. Surabaya relatif aman, masyarakat juga tertib dan itu efektif. Kuncinya di kampung tangguh dan juga penerapan protokol kesehatan di masyarakat sendiri," pungkasnya.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.