KEBAKARAN HUTAN : Hutan di Gunung Kuncung dan Jaas Kerap Dibakar Peladang

KEBAKARAN HUTAN : Hutan di Gunung Kuncung dan Jaas Kerap Dibakar Peladang Ilustrasi kebakaran hutan. (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

    Kebakaran hutan di Gunung Kuncung dan Jaas diduga akibat ulah peladang.

    Madiunpos.com, TRENGGALEK — Lahan Perum Perhutani Trenggalek, Jawa Timur beberapa kali terbakar pada musim kemarau 2015 yang berkepanjangan ini. Terakhir, kebakaran terdeteksi terjadi di lereng Gunung Kuncung dan Jaas, Rabu (16/9/2015) dini hari dan siang.

    Kendati tidak ada korban jiwa maupun kerusakan rumah warga, peristiwa itu sempat membuat warga waswas. Perum Perhutani Trenggalek menengarai kebakaran belasan hektare lahan yang ditumbuhi ilalang di kawasan hutan produksi perusahaan BUMN itu disebabkan ulah peladang yang membakar semak di tempat mereka bercocok tanam.

    Api yang dimaksuskan untuk membakar semak belukar itu diduga membesar dan merembet ke arah hutan karena musim kemarau 2015 membikin kering tanaman sehingga mudah terbakar. "Kebakaran itu berasal dari wilayah peladang di luar kawasan hutan," kata Asper BKPH Perhutani Trenggalek, Nana Suwanda di Trenggalek, Kamis (17/9/2015).

    Nana tidak secara detail menyebut penyebab kebakaran terjadi. Namun ia menengarai api yang membakar belasan hektare ilalang dan nyaris merusaktegakkan kayu produksi yang dikelola Perhutani itu disengaja oleh peladang dengan tujuan membersihkan area ladang. "Api merembet ke atas [dalam hutan] dan terbawa angin, sehingga kebakaran kerap meluas dengan cepat," ujarnya.

    Beberapa kawasan hutan yang kerap menjadi langganan kebakaran adalah kawasan hutan produksi di Gunung Kebo, Kuncung, serta Jaas. Di tiga kawasan hutan yang berada di perbukitan berbatu itu, kata Nana, kebakaran hutan sudah terjadi beberapa kali.

    Nana memastikan, beberapa kali insiden kebakaran yang terjadi di dalam area hutan tak satu pun yang menimbulkan kerusakan serius. Hal itu bisa terjadi lantaran tim terpadu dari Perhutani, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, hingga masyarakat desa sekitar tanggap terhadap kasus kebakaran yang terjadi.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.